Posts

Showing posts from July, 2015

Komunitas

Mazmur 1:1-2  Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,  tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Pentingnya berada komunitas yang takut akan Tuhan. Dimana aku berdiri, disitulah karakter dan cara berpikirku akan dibentuk. Aku sangat bersyukur Bapa, mulai dari aku bangun pagi, sudah ada bro sis yang support dan bantuin aku Bapa. Dimana aku sedang berusaha untuk menata kedisiplinan aku kembali, dari segala kenyamanan yang aku enggak bersyukur. Bapa tempatkan mereka ada untuk bantu aku dan pastiin aku, aku sudah melakukan apa yang benar. Mazmur 1:3  Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. Respon terhadap Firman harusnya, bisa buat aku terus bertumbuh dan bisa menghasilkan buah. Aku gak ma

Humble

Mazmur 2:1-2  Mengapa rusuh bangsa-bangsa, mengapa suku-suku bangsa mereka-reka perkara yang sia-sia?  Raja-raja dunia bersiap-siap dan para pembesar bermufakat bersama-sama melawan TUHAN dan yang diurapi-Nya: Hati yang licik, gak tau diri, dosa dunia sangat gampang banget memikat. Merasa diri paling benar dan hebat, keserakahan. Untuk orang yang berambisi seperti aku, punya banyak plan dan target, pengen semua tercapai, rentan banget untuk dosa keserakahan, dan ketika target itu diizinkan Bapa untuk aku raih, bangkitlah rasa sombong. Bangkit melawan Tuhan, aku merasa sangat nyaman dengan kehidupanku, aku enggak lagi bersyukur, aku enggak lagi berdoa, aku enggak lagi mohon hikmat dari Bapa. Tapi mengandalkan diri sendiri bermain main dengan dosa kemalasan. Aku merasa mampu dan baik baik saja. tapi Bapa bilang: Mazmur 2:6  "Akulah yang telah melantik raja-Ku di Sion, gunung-Ku yang kudus!" Semua adalah pemberian Bapa! benar benar gatau diri, kalo aku memba

Doa melawan musuh

Mazmur 3:3, 5, 8  (3-4) Tetapi Engkau, TUHAN, adalah perisai yang melindungi aku, Engkaulah kemuliaanku dan yang mengangkat kepalaku.  (3-6) Aku membaringkan diri, lalu tidur; aku bangun, sebab TUHAN menopang aku!  (3-9) Dari TUHAN datang pertolongan. Berkat-Mu atas umat-Mu! Sela Morning Bapa, Belajar dari Daud, untuk selalu andalkan kekuatan Tuhan. Banyak orang yang ingin melawan Daud, ketakutan pasti ada. Tetapi apakah dengan aku memiliki ketakutan yang berlebihan itu membuat permasalahan menjadi lebih baik? Sejauh ini yang aku lalui enggak. Malahan membuat aku semakin jatuh, semua sia sia. Rasa takut mungkin bisa membuatku lebih aware ama beberapa hal kalau aku bisa merespon dengan benar. Kalo enggak? Dipikirin terus, bikin energi habis dan gak bakal ada selesainya. Bapa, ampuni aku. Jujur aku merasa agak tidak nyaman dengan sesuatu hal, bukan salah orang lain sih. Tapi karena itu timbul dari dalam diriku sendiri. Aku takut, aku gamau lagi mengulangi hal yang sama seperti

Doa Malam

Mazmur 4:1, 4-6  Untuk pemimpin biduan. Dengan permainan kecapi. Mazmur Daud. (4-2) Apabila aku berseru, jawablah aku, ya Allah, yang membenarkan aku. Di dalam kesesakan Engkau memberi kelegaan kepadaku. Kasihanilah aku dan dengarkanlah doaku!  (4-5) Biarlah kamu marah, tetapi jangan berbuat dosa; berkata-katalah dalam hatimu di tempat tidurmu, tetapi tetaplah diam. Sela  (4-6) Persembahkanlah korban yang benar dan percayalah kepada TUHAN.  (4-7) Banyak orang berkata: "Siapa yang akan memperlihatkan yang baik kepada kita?" Biarlah cahaya wajah-Mu menyinari kami, ya TUHAN! Doa Daud kepada Tuhan. Aku belajar dari karakter Daud, dia begitu berserah kepada Tuhan. Dia ngerti, hanya Tuhanlah satu satunya yang bisa memberikan kelegaan kepadanya. Aku ingat waktu dulu, ka dhen bilang, Prim, kalau kamu lagi struggle uda datang ke Tuhan dulu belom sih?  Remind aku, aku seringnya datang ke orang dulu. Cerita pergumulanku, berharap orang orang ini akan bisa bantu. Pada

Doa di pagi hari

Mazmur 5:1-3  Untuk pemimpin biduan. Dengan permainan suling. Mazmur Daud.(5-2) Berilah telinga kepada perkataanku, ya TUHAN, indahkanlah keluh kesahku.  (5-3) Perhatikanlah teriakku minta tolong, ya Rajaku dan Allahku, sebab kepada-Mulah aku berdoa.  (5-4) TUHAN, pada waktu pagi Engkau mendengar seruanku, pada waktu pagi aku mengatur persembahan bagi-Mu, dan aku menunggu-nunggu. Kepada siapa pertama kali aku datang ketika aku sedang mengalami pergumulan? Seperti David, dia selalu datang pada Tuhan, karena dia tau, hanya Tuhan yang bisa menjadi sumber pertolongan. Sebegitu dia bersandar pada Tuhan, dia berdoa dengan apa adanya keadaan dia. Dia meminta pertolongan kepada Tuhan, dia memohon dan bertekun di dalam Tuhan. Mazmur 5:4-6  (5-5) Sebab Engkau bukanlah Allah yang berkenan kepada kefasikan; orang jahat takkan menumpang pada-Mu.  (5-6) Pembual tidak akan tahan di depan mata-Mu; Engkau membenci semua orang yang melakukan kejahatan.  (5-7) Engkau membinasakan oran

Biji sesawi dan ikan

Bapa, aku bersyukur aku bisa bangun pagi ini. yeay, berjuang supaya mata ini ga tidur lagi. Bapa aku bersyukur untuk udara yang sejuk ini, sangat menyenangkan Bapa. Aku bersyukur aku bisa saat teduh dan rasakan Tuhan. Memang ya, bisa bikin hati jadi lebih tenang. Aku bersyukur, semalam bisa datang di pertemuan pertemuan grup. Aku sangat senang Be, karena merci dan grup nya welcome untuk aku bisa join di pdg mereka. kangen banget ama merci Be. Entah kenapa. haha Bersyukur ka evi, nilai semesterannya A semua. Awesome banget. 😀 Bapa, aku sangat ingin punya hati seperti anak kecil. Dia polos, hatinya ga licik, dia gak negatif thingking, tulus. Matius 17, for this morning. Aku takjub, hahaha. Masa ada ayat yang baru kali ini aku merasa membacanya. Jadi sebelum sebelum jadi murid aku gimana kalo baca bible? padahal seingetku aku uda pernah selese baca satu alkitab waktu masi SD. haha Tentang iman, 1. Iman sebesar biji sesawi. Di perikop ini, dibahas kegagalan murid murid Yesus dala

Cerita tentang karet gelang

Matius 16:23-24  Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia." Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. Bapa, penting banget yang namanya menyangkal diri ya. Bahkan aku uda lupa apa yang mao aku bagikan dari yang aku dapat tadi pagi. Gara gara malas dan sekarang aku lupa. Tapi untuk ayat 23, sampai sejauh ini. Kalao pas aku lagi gak dalam quality time ku, mindset ini akan gampang banget untuk meracuni pikiranku. Lebih pusing dengan apa yang dipikirkan oleh manusia, dan gak peduli dengan apa yang direncanakan ato apa yang dirasakan Bapa. Pengen tereaaaak aaaaaaaaa. Its oke now. Beberapa hari ini pikiran dan hati benar benar gak baik. Banyak muncul pikiran pikiran negatif, critical dengan penilaian orang, ke