Kompromi

Hakim-hakim 2:1-3  Lalu Malaikat TUHAN pergi dari Gilgal ke Bokhim dan berfirman: "Telah Kutuntun kamu keluar dari Mesir dan Kubawa ke negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyangmu, dan Aku telah berfirman: Aku tidak akan membatalkan perjanjian-Ku dengan kamu untuk selama-lamanya,
tetapi janganlah kamu mengikat perjanjian dengan penduduk negeri ini; mezbah mereka haruslah kamu robohkan. Tetapi kamu tidak mendengarkan firman-Ku. Mengapa kamu perbuat demikian? 
Lagi Aku telah berfirman: Aku tidak akan menghalau orang-orang itu dari depanmu, tetapi mereka akan menjadi musuhmu dan segala allah mereka akan menjadi jerat bagimu."

Bapa, aku baca pasal ini. Sedih ya, bangsa israel ini, goyang lagi mulai kompromi dengan tidak obey kecil-kecil, mereka membiarkan adanya mezbah allah lain di kota yang mereka jajah, karena dianggap gak mengganggu. Mereka mulai mengandalkan pemikiran diri sendiri lagi. Mengambil hikmat mereka sendiri tanpa minta nasehat kepada Tuhan atau berdoa. Padahal perintah Tuhan itu jelas di ayat yang kedua. Tapi mereka ga obey.

Hakim-hakim 2:10, 12  Setelah seluruh angkatan itu dikumpulkan kepada nenek moyangnya, bangkitlah sesudah mereka itu angkatan yang lain, yang tidak mengenal TUHAN ataupun perbuatan yang dilakukan-Nya bagi orang Israel.
Mereka meninggalkan TUHAN, Allah nenek moyang mereka yang telah membawa mereka keluar dari tanah Mesir, lalu mengikuti allah lain, dari antara allah bangsa-bangsa di sekeliling mereka, dan sujud menyembah kepadanya, sehingga mereka menyakiti hati TUHAN.

Kemudian lihat di perikop selanjutnya lebih sedih lagi. angkatan baru itu sudah bukan kompromi pada hal-hal kecil tapi mereka sudah kembali menyembah allah lain lagi. Aku berpikir, kog mereka patuh ato gak nya kayanya bergantung pada pemimpin mereka. Pada zaman Yosua mereka obey banget karena sosok Yosua yang benar-benar obey ama Tuhan, dan sama sekali mentoleransi dosa. Kemudian muncul angkatan yang tidak melihat dengan mata mereka sendiri. Disitu iman mereka mulai goyah.

Apa pertumbuhan dan kemajuan iman kamu dipengaruhi banyak oleh siapa yang memimpin kamu?

Sejujurnya pasti berpengaruh, karena pemimpin pasti orang yang akan selalu aku lihat, dan kadang secara otomatis aku akan mulai mencontoh apa yang mereka lakukan. Mengikuti alur mereka, karena mereka yang pimpin. Tapi seharusnya aku bisa menentukan langkah hidupku hanya kepada Firman Tuhan, dan bukan manusia. Pemimpin juga kan manusia, mereka gak sempurna juga, mereka bisa lelah dan jatuh dalam dosa, rapuh. Tetapi Firman Tuhan itu kekal dan gak berubah. Bahkan aku bisa mengingatkan kepada pemimpin kalo semisal mereka sudah gak memimpin sesuai dengan Firman Tuhan. Makanya sangat penting banget untuk memiliki hubungan saat teduh yang dewasa dan dalam setiap hari. Supaya aku selalu diperbaharui oleh Firman Tuhan secara langsung.

di ayat 10, dilihat bahwa ada sangat diperlukan *pengajaran dan pembimbingan* setelah angkatan lama mati, ternyata angkatan baru tidak mengenal Tuhan secara dalam, karena bisa jadi angkatan sebelumnya tidak memberikan pengajaran kepada angkatan dibawahnya, mereka tidak menekankan bahwa penting sekali untuk mematuhi segala perintah Tuhan. Tuhan aku tertusuk juga, lama aku gak bisa punya waktu duduk ketemu ama anak bimbingan berdua, ngobrolin tentang Firman Tuhan, membahas bagaimana pertumbuhan rohaninya secara pribadi. Aku gak tegas saat melihat Firman Tuhan. Kadang aku masih gak ngerti bagaimana harus mendidik orang lain. Berasa susah sekali. Padahal aku punya guru yang luar biasa, yaitu Yesus. Bapa, aku minta ampun karena aku sendiri mungkin yang tidak menganggap pembimbingan itu sesuatu yang penting, karena aku sendiri sudah lama sekali gak mendapatkan itu secara personal, dan juga aku merasa, aku udah sering kog ketemu, aku tahu aktivitas dia, jadi uda oke lah. Padahal aku gatau pemikiran dia seperti apa, meski aku tahu kondisi hati dia yang memang kadang up ato down. Bapa, sedih banget aku, kalo sampai aku tidak melihat anak bimbingan mengalami pertumbuhan dalam iman dia. Bapa, bantu aku untuk bisa mendidik dan membimbing untuk lebih dekat dengan Tuhan, bantu komunikasi aku dan berikan aku kesempatan dan waktu untuk bisa ketemu dengan anak bimbingan.

Hakim-hakim 2:22  supaya dengan perantaraan bangsa-bangsa itu Aku mencobai orang Israel, apakah mereka tetap hidup menurut jalan yang ditunjukkan TUHAN, seperti yang dilakukan oleh nenek moyang mereka, atau tidak."

Aku berharap, enggak seperti bangsa israel ya Be. Banyak jerat dalam hidup mereka, karena mereka tidak takut akan Tuhan, karena mereka kompromi dengan kebenaran.

Semangat 😍 thank you Bapa, sudah mengingatkan aku berulang-ulang kembali. aku perlu kesempatan itu untuk melakukan bagian pertobatanku Bapa. Engkau Bapa yang sangat baik yang membimbing aku ke air yang tenang dan menyegarkan jiwaku.

Thank you Bapa, bersyukur untuk pagi ini.

Comments

Popular posts from this blog

Siapakah yang boleh datang kepada Tuhan?

Ucapan syukur dan nasehat untuk bertekun

Nasehat untuk menghadapi orang fasik