Repent

2023, 10 Nov


Nehemia 1-2


Nehemia 1:4 (TB)  Ketika kudengar berita ini, duduklah aku menangis dan berkabung selama beberapa hari. Aku berpuasa dan berdoa ke hadirat Allah semesta langit,


Nehemia menemukan kabar tentang keadaan bangsanya yang luput dari penawanan sedang dalam kesukaran yang besar, tembok-tembok hancur dan pintu-pintu terbakar. Respon nehemia setelah mendengar bad news, dia menangis, berkabung, berpuasa dan berdoa. 


Bagaimana respon ku ketika mendengar bad news dari saudara-saudariku/dalam jemaat? Apakah seperti nehemia? Apakah itu akan "menggerakkan" hati untuk melakukan action seperti yang nehemia lakukan? Aku yakin, aku ga akan merespon seperti nehemia. Apatis. Aku tidak akan mau melibatkan diri dengan kesusahan orang, tidak mau peduli, that news just for my information aja. Tanpa mau repot bantu, kecuali itu untuk orang terdekatku.


Respon nehemia dalam doanya, dimulai dengan mengingat kasih Tuhan dan janji-Nya. (1:4)


Kemudian melanjutkan untuk bertobat, ia mengaku dosa akan dosa-dosa dirinya serta bangsanya. (1:5-6)


Nehemia meminta supaya Tuhan membuat usahanya berhasil (1:11)


Nehemia melihat masalah dan melakukan action untuk masalah itu. Bukan malas, menunda-nunda, kabur, bersikap apatis, atau pura-pura tidak tahu.


Nehemia mengorbankan karirnya sebagai juru minuman Raja, untuk melakukan misinya. Dia memilih keluar dari zona amannya dan berganti pekerjaan demi misinya.


(2:1-2) Percakapan di awal pun menunjukkan bahwa nehemia memiliki kedekatan dengan raja. Raja gak akan bertanya tentang kesusahan pegawainya jika tidak dekat. Raja yang peduli, kalau aku? Apakah aku juga peduli dengan orang di sekelilingku? Dengan ekspresi wajah yang sedang bergumul? Apakah aku akan bertanya? Atau hanya memperdulikan diriku sambil menutup mata?


(2:1-5) Nehemia tidak menyia-nyiakan kesempatan yang muncul, dimana Nehemia bisa bercakap-cakap dengan Raja. Dia tidak mau "melewatkan" kesempatan yang Tuhan berikan. Nehemia ada perasaan takut, untuk bisa mengatakan "keinginan" kepada orang lain, apalagi orang lainnya itu adalah Raja. Ketakutan akan bagaimana response orang. Bisa saja ditolak dan berakhir konflik, atau bahkan dihukum karena meminta sesuatu yang besar, atau bisa aja dianggap pemberontak dan langsung dijatuhi hukuman. Ini hanya overthinking ku aja sih, semisal aku ada di posisi nehemia. Nehemia membawa ketakutan dan kebimbangannya itu ke dalam doa. Dia tahu kemana dia bisa memperoleh "keberanian".


Tuhan memberikan keberhasilan kepada Nehemia atas doa-doanya. Tuhan akan memandang motivasi dan juga usaha yang ku doakan. Maybe doaku tidak terjawab karena aku salah berdoa, aku tidak mendoakan yang terbaik menurut jalan Tuhan, tapi aku hanya berdoa untuk keegoisanku, untuk keberhasilanku sendiri yang bisa saja membawa aku ke dalam maut. Atau yang ku doakan tidak berhasil karena aku tidak mau take action, gamau doing my best! Ngelakuinnya asal-asalan, gak persiapan matang (asal let it flow aja), gak melakukan penyelidikan dan gak digging deeper dulu, arrogant, mengandalkan diri sendiri, motivasinya untuk meninggalkan masalah dan mencari lingkungan baru?! So sudah jelas apa hasilnya kalau bukan kegagalan?! Ini seperti pas aku lamar kerja kemarin. Gak niat. Tapi dibalik semua ini ada "pembelajaran". Aku tahu kesalahan aku dinyatakan, sehingga aku perlu bertobat dan memperbaiki kesalahanku. Aku lupa untuk melakukan setiap pekerjaan untuk Tuhan bukan hanya untuk menyelesaikan daily quests.


Nehemia pun mengalami penolakan dari orang disekitarnya (2:19) ku juga mengerti dalam perjalanan, pasti gak semua orang akan mendukung usaha/pekerjaan/cita-cita pasti tetap akan ada orang-orang yang gak sependapat, meski orang-orang tersebut tinggal dan tumbuh bersama. Tapi justru orang-orang inilah yang membuat ku bisa waspada terhadap diriku sendiri. Untuk tidak gegabah, serampangan dan takabur dalam melakukan sesuatu. Tapi nehemia juga gak yang diam saja, dia berani spoke up tentang kebenaran dan pemikiran dia.


Nehemia percaya kepada Tuhan, dia yakin Tuhan yang akan menyertainya. Setelah permintaan Nehemia dikabulkan raja, dia pun tahu bahwa hal itu terjadi karena Tuhan, bukan karena dia hebat dan dekat sama raja. Keep humble in everything. 


To God be the glory.

Comments

Popular posts from this blog

Siapakah yang boleh datang kepada Tuhan?

Ucapan syukur dan nasehat untuk bertekun

Nasehat untuk menghadapi orang fasik