Make a difference

2021, 21 May.

Ester 1-2

Wahyu 2:18-29, 3:1-6

Mazmur 140:6-13

Wahyu 2:19-20 (TB) Aku tahu segala pekerjaanmu: baik kasihmu maupun imanmu, baik pelayananmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa pekerjaanmu yang terakhir lebih banyak dari pada yang pertama.

Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala.

Revelation 2:20 NIV Nevertheless, I have this against you: You tolerate that woman Jezebel, who calls herself a prophet. By her teaching she misleads my servants into sexual immorality and the eating of food sacrificed to idols.

Melanjutkan Firman Allah yang disampaikan kepada Jemaat Tiatira. Dari latar belakangnya Jemaat di Tiatira merupakan jemaat yang memiliki pekerjaan baik, mulai dari iman, pelayanan dan ketekukan, akan tetapi Tuhan mencela jemaat disini karena “membiarkan” atau “tolerate” (dalam versi NIV). Membiarjan Izebel mengajar, menggoda dan menyesatkan hamba-hamba-Nya supaya berbuat zinah (sexual immoralilty) dan juga menyembah berhala.

Siapa sih Izebel? Gara-gara Izebel jadi jemaat dicela. Izebel sendiri adalah julukan untuk wanita yang mengajarkan hal sesat dan penyembahan berhala, bersundal, melakukan sihir (Refer to story di 1 Raja-raja 16:31, 2 Raja-raja 9:22,30).

Hidup dengan menjaga kekudusan dan kemurnian. “Membiarkan” sepertinya tidak apa-apa ya, itu kan orang lain, atau ya itu filsafat atau kepercayaan sehari-hari atau budaya atau sudah menjadi hal yang wajar di lingkungan tapi Tuhan tidak mau itu berada di tengah-tengah jemaat. Apalagi pasti hal tersebut tanpa disadari akan mempengaruhi dan membuat jemaat menjadi kompromi. Bahkan untuk dosa karakter yang berasa sudah mendarah daging ya, kadang ya sudah biarkan saja. Sinful nature susah diubah, memang sih yang namanya sinful nature itu melekat, yang bisa menarik keluar dari sinful nature itu hanya Tuhan, jika saya selalu menjaga hati saya dengan murni dan kudus maka saya akan beralih ke karakter Kristus tapi ketika sudah mulai kompromi atau bahkan tidak menjaga hubungan yang benar dengan Tuhan maka karakter saya akan kembali untuk melakukan sinful nature lagi.

Ini juga tentang disfellowship, pernah dengan ada jemaat yang disfellowship? Kenapa? Karena jemaat itu berdosa, sudah diberikan kesempatan untuk bertobat tetapi tidak mau melakukan pertobatan sehingga akhirnya dikeluarkan dari jemaat supaya tidak menjadikan batu sandungan atau membuat jemaat lainnya jadi jatuh ke dalam dosa yang sama. Meski nampak kejam tapi memang harus dilakukan.

Wahyu 3:1-2 (TB) “Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Sardis: Inilah firman Dia, yang memiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu: Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati!

Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang masih tinggal yang sudah hampir mati, sebab tidak satu pun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna di hadapan Allah-Ku.

Wahyu 3:4-5 (TB) Tetapi di Sardis ada beberapa orang yang tidak mencemarkan pakaiannya; mereka akan berjalan dengan Aku dalam pakaian putih, karena mereka adalah layak untuk itu.

Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaian putih yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya.

Beralih ke Jemaat sardis, jemaat yang dikatakan hidup tetapi mati. Kenapa mati? Karena mereka tidak real hidupnya, atau bisa dibilang munafik. Tidak mencemarkan pakaian adalah terus menjaga kemurnian, menjaga kekudusan dan berjaga-jaga supaya pakaiannya tidak tercemar.

Kemunafikan, kepura-puraan, sesuatu yang terlihat hidup padahal jiwanya mati. Saya diingatkan untuk bisa terus menjaga hati dan jiwa saya supaya tidak menjadi cemar, karena saya juga tidak tahu kapan waktunya akan datang.

Selanjutnya tentang Ester, seseorang wanita pada zaman raja persia, baru-baru ini juga sudah pelajari tentang ester. Ini adalah salah satu wanita dari 2 nama yang dijadikan sebagai nama buku (satunya adalah ruth).

And the maiden pleased him, and she obtained kindness of him; and he speedily gave her her things for purification, with such things as belonged to her, and seven maidens, which were meet to be given her, out of the king’s house: and he preferred her and her maids unto the best place of the house of the women. Esther had not shewed her people nor her kindred: for Mordecai had charged her that she should not shew it.

Esther 2:9‭-‬10 KJV

Ester orang bisa membawa diri, elegan sekali di bayanganku. Ester bisa menunjukkan kebaikan. Selain itu Ester juga taat dengan apa yang diajarkan oleh mordekai. Ketaatan adalah hal yang Tuhan senangi. Saya bukan orang yang naturally akan patuh jika tidak mendapatkan penjelasan yang membuat saya harus melakukan hal tertentu. Tapi ya taat bukan berati melakukan sesuatu tanpa tujuan, seperti Ester, dia juga pasti mengerti akan apa yang diminta sehingga dia dapat taat. Tuhan mempercayakan hal yang besar untuk Ester di pasal-pasal selanjutnya

Kebun raya bogor

Bapa, tolong bantu saya untuk dapat terus berjaga-jaga, dan terus bisa menjaga kekudusan dalam fondasi hati saya di dalam Kristus. Tidak membuat kompromi, bahkan untuk hal yang kecil tapi membersihkannya.

Thank you Lord 💕🤗


Comments

Popular posts from this blog

Siapakah yang boleh datang kepada Tuhan?

Ucapan syukur dan nasehat untuk bertekun

Nasehat untuk menghadapi orang fasik