The Race Marked Out for me

 2021, 3 April.


Hari ini saya membaca Yehezkiel Pasal 26-27 tapi tidak mendapatkan insight baru. Apakah karena saya menjadi tumpul karena dosa atau kemalasan. Pasal 26-27 ini menceritakan tentang Tirus, bagaimana keadaan yang akan dihadapi, dan juga ratapan mengenai Tirus.


So, I jump to the next verse in Hebrew.


Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.

Ibrani 12:1‭-‬2 TB


Setelah membaca ini, saya menjadi diingatkan kembali bahwa telah banyak saksi tentang iman yang telah menang, mereka sanggup meninggalkan beban dan dosa yang merintangi.

Saya sadar, halangan yang membuat saya sulit untuk bertumbuh atau melangkah maju adalah beban. Karena berat, maka secara mindset saya akan berpikir bahwa tantangan itu berat, kamu tidak akan bisa, tidak akan sanggup, dan ketika saya melihat besarnya beban maka saya memilih untuk tidak melangkah, dan diam di tempat.

Tuhan mau, saya meninggalkan beban saya, supaya saya bisa berjalan dengan ringan dan enjoy. Tipuan yang benar-benar bisa berhasil menjebak saya dalam suatu labirin yang seolah saya berjuang tapi sebenarnya hanya berputar-putas saja di tempat yang sama.

Buang prim, sampah yang tidak berguna, buat apa di pertahankan? seperti dosa atau beban lainnya? fokuskan pandangan hanya kepada Yesus.

Hal apa yang sekarang masih menjadi gangguan untuk saya grow atau meninggalkan beban? Hobby? Interesting? Feeling? Atau apapun itu, jika membuat kamu tidak bertumbuh atau jatuh, buanglah itu. Jangan mau kuasai oleh hal-hal seperti itu tapi pilih dan biarkan Roh Kudus yang ada di dalam diri saya bekerja.

Bertekun terus menerus, bertekun membutuhkan komitmen dan disiplin, jika mulai menggampangkan atau kompromisasi pasti itu akan berpengaruh besar dalam menjadi hati untuk terus bertekun. Semakin tidak bertekun, godaan akan semakin terlihat menarik dan akhirnya adalah menyerah untuk berjuang dan berubah.


Bapa, hmm I realized bahwa saya grow dalam menceritakan apa yang saya pikirkan dan perasaan. Bangga sih ya haha. Tapi saya tahu itu Tuhan yang memberikan pertumbuhan, saya sangat bersyukur Tuhan, saya bisa santai dan rileks hari ini. tapi tetap serius. Terima kasih untuk damai sejahtera yang Tuhan berikan. 🤗


Jakarta, Epiwalk


Terima kasih Bapa. 🤗🥺

Comments

Popular posts from this blog

Siapakah yang boleh datang kepada Tuhan?

Ucapan syukur dan nasehat untuk bertekun

Nasehat untuk menghadapi orang fasik