Yeremia 52

 2021, 12 Maret

Yeremia 52

Titus 1

Mazmur 119

 

Your statutes are my heritage forever; they are the joy of my heart.  My heart is set on keeping your decrees to the very end.

Psalms 119:111-112 NIV

 

Hi Lord, Good Morning…. So quiet this morning… Am I already homesick? Or Am I just got tired? Or Am I just sad?

I don’t understand and questioning in a while…

 

Saya sedih, tapi tidak tahu harus berbuat apa, saya takut… dan bilamana saya jatuh…

 

Saya membaca pasal terakhir di kitab Yeremia, bagaimana penyiksaan yang dilakukan Babel kepada bangsa israel, kepada rajanya, meski Yoyakim mendapat belas kasih dari raja babel yang sedang berkuasa saat itu.

 

Saya bayangkan bagaimana hopeless nya orang-orang pada saat itu, terutama orang yang masih tersisa dan hidup. Bagaimana traumanya, sakitnya, kecewanya bahkan mungkin ada orang-orang yang sampai kehilangan akal sehatnya namun harus terus menjalani hidupnya.

 

Bapa, saya tidak tahu apa yang saya rasakan, hanya terkejut sedih, takut, air mata sudah mengering tapi pada akhirnya saya tidak merasakan apa-apa lagi.

 

Why? Dalam beberapa saat pertanyaan itu muncul begitu saja dalam pikiran saya. Tapi saya pun tahu apa jawabannya… meski jawaban tersebut terlihat sederhana tapi tidak mudah untuk diterima…

 

Bapa, sister saya mungkin sangat merasa bersalah, orang yang dia sayangi meninggal bahkan ketika dia masih dikarantina, dan diindikasi penyebab meninggalnya adalah gejala yang sama seperti yang dia alami. Melihat ini kadang marah, melihat orang-orang yang masih saja ketemu berkumpul meski tidak ada keperluan yang penting! Dan ternyata menjadi carier untuk orang yang mungkin mereka sayangi. Tapi saya bisa apa? Akankah orang berhenti melakukan yang mereka mau dan lebih aware?! Ku rasa tidak…

 

Saya ingat kata-kata pembimbing saya sebelumnya, “mungkin saat ini kita lelah dan berjuang, belum melihat apa hasilnya, tapi bayangkanlah mungkin beberapa tahun lagi, hidup orang itu, yang kita bantu, yang kita encourage dapat sharing dan membantu hidup banyak orang dengan kisah hidupnya.”

 

Prim.. yok semangat.. dari yang kamu baca pagi ini, kamu ngerti kan, meski keadaan tidak sesuai harapan, bukan berati hidup telah usai..

 

Lord, help me to know what I must to do, be wise, not selfish, don’t decide haphazardly.

 

Don’t be afraid… it’s okay… all is well…

 

Seperti mazmur yang kamu baca pagi ini prim. Firman-Mu itu pelita bagi kakiku, dan terang bagi jalanku…

 

Semangatttt prima! Be with me Lord. 🤗 I can’t do anything without You…

 

Thank you Lord…

Comments

Popular posts from this blog

Siapakah yang boleh datang kepada Tuhan?

About My Journey with God

Ucapan syukur dan nasehat untuk bertekun