Yeremia 40-41

 2021, 4 Maret

Yeremia 40:7-16,41,42

 

Ada kaum Yehuda yang bisa bangkit dengan jumlah yang sedikit, mereka berperang dan mencoba bertahan hidup. Sampai akhirnya mereka mencari Yeremia, yang sudah terkenal dapat “berbicara langsung dengan Allah” untuk menanyakan apa yang harus mereka perbuat.

 

Jeremiah the prophet and said to him, “Please hear our petition and pray to the Lord your God for this entire remnant. For as you now see, though we were once many, now only a few are left. Pray that the Lord your God will tell us where we should go and what we should do.”

Jeremiah 42:2-3 NIV

 

Saya pikir ketika bingung dan kalut apalagi di situasi perang, mendebarkan, banyak ketakutan, kehilangan, penderitaan pasti ingin sekali semua keadaan tidak menyenangkan itu segera berakhir, namun harapan bisa tak nampak, dan sisa bangsa Yehuda itu mencari petunjuk kepada Allah melalui nabi Yeremia. Tapi sebenarnya mereka sendiri sudah ada plan ingin perggi menyingkir ke mesir sebagai orang asing. Mereka hanya ingin mengkonfirmasikan rencana mereka itu baik dan benar. Mereka yakin dengan rencana mereka, di ayat 3 dan 3 bahkan dia bilang akan melakukan apapun seperti yang Allah katakan. Tapi berbeda di ayat selanjutnya.

 

Tuhan telah berfirman kepadamu, hai sisa Yehuda: Janganlah pergi ke Mesir! Camkanlah sungguh-sungguh, bahwa aku memperingatkan kamu pada hari ini! Kamu telah menipu dirimu dan membahayakan nyawamu, ketika kamu mengutus aku kepada Tuhan , Allahmu, dengan berkata: Berdoalah untuk kami kepada Tuhan , Allah kita, dan beritahukanlah dengan tepat kepada kami apa yang difirmankan Tuhan , Allah kita, supaya kami melakukannya! Tetapi, sekalipun aku memberitahukannya kepadamu pada hari ini, kamu tidak mendengarkan suara Tuhan , Allahmu, yaitu tidak menuruti segala sesuatu yang disuruh-Nya kusampaikan kepadamu.

Yeremia 42:19-21 TB

 

Wah ternyata jawaban Tuhan berbeda dengan apa yang rencanakan. Tuhan mau sisa bangsa Yehuda itu tetap tinggal dan tidak pergi ke Mesir. Dan di pasal 43 mereka tidak percaya dengan perkataan Yeremia, dan tetap bersikeras pergi ke Mesir.

 

Saya belajar juga dengan kejadian ini, saya bisa bimbang atau bingung ketika berada di percabangan arah, meski sebenarnya sudah menyusun rencana A dan B, tetapi bisa saja saya sudah memiliki rencana yang dominan untuk saya mau jalanin, kebiasaan tetap berdoa tetapi hanya berniat untuk “mengkonfirmasi” bukan benar-benar menanyakan mana yang terbaik dan paling bijak untuk dilakukan. Ketika ternyata jawaban tidak sesuai dengan apa yang dimau bisa berontak, marah, atau lebih parahnya “nekat” untuk tetap melakukan. Terus jadi apa tujuanmu buat seek advice dan menanyakan ke Tuhan sebenarnya?

 

Saya belajar juga untuk mendengarkan suara Tuhan dengan penuh perhatian dan juga kerendahan hati. Ya bukan berati semua pendapat orang lain benar, tapi saya yakin ketika itu adalah jawaban yang benar, saya tidak akan ragu lagi. Berdoa dan datang kepada Tuhan dengan motivasi yang benar serta mau mendengarkan dan melakukan hasil dari jawaban doa tersebut dengan patuh dan rendah hati.

 

Terima kasih Tuhan, bantu saya untuk bisa mendengarkan dan mengerti suara Tuhan. Mengambil keputusan bukan di dominasi dengan emosi, pengetahuan atau sekedar ego. Tetapi selalu melibatkan Tuhan dengan membiarkan Roh Kudus mengambil alih hidup.

 

Bantu saya untuk bisa berkata-kata dengan bijak dan seturut dengan kehendak-Mu.

 

🤗 let’s enjoy today with You Lord

Comments

Popular posts from this blog

Siapakah yang boleh datang kepada Tuhan?

About My Journey with God

Nasehat untuk menghadapi orang fasik