Yehezkiel 20-22

2021, 31 March.

Saya masih berada diperjalanan panjang Yehezkiel yang bernubuat dan menegor untuk Yerusalem. Saya mendapatkan 2 aktor dalam 3 pasal ini.

Yang pertama adalah Yerusalem, orang Israel. Kembali lagi Yeheziel diperintahkan Tuhan untuk bernubuat kepada mereka, kembali menyatakan dosa-dosa mereka, dan bagaimana kengerian yang akan terjadi karena murka Allah.

Lihat, masing-masing pemimpin Israel mengandalkan kekuatannya di tengah-tengahmu untuk menumpahkan darah.
Yehezkiel 22:6 TB

Dosa mengandalkan kekuatannya sendiri, sebagai seorang pemimpin memang biasanya akan independent dan kuat, dan memiliki kecenderungan ini, entah karena pride atau keras kepala. Disini saya belajar untuk tunduk kepada Tuhan, memang terkadang saya merasa saya bisa mandiri, mampu menyelesaikan tugas, punya power atau kuasa, tapi saya lupa, bahwa yang memberikan semua itu adalah Tuhan. Saya kembali belajar untuk stick and focus to God. Tidak "ngaku-ngaku" sebagai solver padahal sebenarnya karena kekuatan dari Tuhan, saya bisa menyelesaikan tugas atau mencapai sesuatu.


Engkau memandang ringan terhadap hal-hal yang kudus bagi-Ku dan hari-hari Sabat-Ku kaunajiskan.
Yehezkiel 22:8 TB

Mengkompromisasikan kekudusan, hal ini juga yang biasa mulai dilakukan, "semua baik-baik saja" kalimat ini tidak boleh dipakai untuk mengkompromisasi kekudusan, melanggar sedikit, tidak kelihatan, tidak ada yang tahu, demi kebaikan, dan sebagainya. Tapi sekali lagi prim bukan manusia atau diri saya fokusnya tapi Tuhan. Tuhan berkuasa dan bisa melihat semua hal meski manusia menutupinya Tuhan akan mengetahui.

Padamu berkeliaran orang-orang pemfitnah dengan maksud mencurahkan darah dan orang makan daging persembahan di atas gunung-gunung; kemesuman dilakukan di tengah-tengahmu.
Yehezkiel 22:9 TB

Pemfitnah, mengatakan hal-hal yang belum pasti kebenarannya, bahkan ketika itu hanya asumsi tetapi mengatakan seolah-olah itu adalah kebenaran demi memperoleh keuntungan tertentu atau terlihat hebat. Berhati-hatilah dengan kata-kata. Di ayat 10-13, berisi tentang dosa sexual imorality, bermacam-macam hal kekejian yang dilakukan.

Tuhan sangat murka dan mengirimkan pedang kepada Yerusalem untuk memusnahkan mereka melalui kerajaan babel dan menyerakkan mereka. Spooky.


Ngeri tapi tetep saja melakukan dosa terus.


Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.
Ibrani 10:26 TB

Jika sengaja berbuat dosa setelah mengetahui bahwa itu dosa, tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu. Saya pernah melakukannya "dengan sengaja dan sadar" melakukan dosa. Sedih sekali. Ampuni saya Tuhan, berilah belas kasih-Mu kepada saya.

Yang kedua, yang saya pelajari dari bacaan Yehezkiel adalah dari sisi nabi Yehezkiel itu sendiri. Bagaimana nabi ini memiliki tugas yang berat seperti nabi-nabi lainnya yang diutus oleh Tuhan. untuk datang menegor dan bernubuat, dan nubuat yang diberikan itu bukan informasi atau hal yang menyenangkan yang akan dengan mudah diterima semua orang tapi justru sebaliknya.

“Hai anak manusia, tujukanlah mukamu ke selatan dan ucapkanlah banyak tegoran terhadap tanah selatan dan bernubuatlah terhadap tanah kehutanan di sebelah selatan;
Yehezkiel 20:46 TB


Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu.
Ibrani 10:36 TB


Kembali diajarkan untuk bertekun, bertekun bukan hal yang mudah bahkan sangat sulit dari kelihatannya. Tetapi sepadan untuk dilakukan melihat yang saya kejar adalah keselamatan. Saya tidak mau menyerah dan berhenti melakukan yang Tuhan perintahkan meski berat sekali dan pernah terjatuh, banyak gangguan, dan godaan tapi jika Tuhan bersama saya, saya pasti akan melaluinya. 

Meskipun saya speechless setelah membaca kembali Ibrani 10:26 tapi saya pun tidak mau malah menjadikan itu alasan untuk semakin banyak berbuat dosa dengan sengaja, "toh sudah terlanjur berdosa, ya sudah sekalian saja berdosa terus, memuaskan diri dengan dunia" bukan seperti itu ya prim. Sejujurnya pernah pemikiran seperti itu muncul, karena merasa sia-sia yang sudah dilakukan karena pada akhirnya jatuh juga kepada dosa. Tapi disitulah fungsi dari ketekunan. Bangkit meski tidak mudah, meyangkal diri, dan terus melihat kepada pengharapan yang Yesus sudah berikan. 

Tetapi kita bukanlah orang-orang yang mengundurkan diri dan binasa, tetapi orang-orang yang percaya dan yang beroleh hidup.
Ibrani 10:39 TB


Tuhan yang setia tidak akan mengingkari janji-Nya. Tidak boleh berhenti dan terus melangkah, menatap dan tidak mengulangi kesalahan itu lagi.


Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik.
Ibrani 10:24 TB


Jangan menjadi egois dan menjadikan keselamatan itu menjadi kepunyaan sendiri, tetapi "saling" mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan yang baik. Jika saya tahu dan merasakan betapa bergumulnya untuk mengejar kekudusan maka orang lain juga pasti ada masa-masa sulit karena itu harus saling mendorong satu sama lain. Saya dikuatkan dan dibantu, saya pun juga harus menguatkan dan membantu.

Gunung salak, Bogor


Bapa, bantu saya dan berikan kekuatan, kebijaksanaan, sukacita untuk bisa terus bertekun dalam melakukan perintah-Mu dan juga kehendak Tuhan.


Ah hari ini adalah spritual birthday pembimbing rohani saya, kata-kata yang saya tulis itu sebenarnya menguatkan diri saya sendiri ya, ketika saya hendak menyerah, dan merubah hal tersebut menjadi rasa syukur.



Remember everything you have faced,
all the battles you have won,
all the fears you have overcome,
and just remember how far you have come,
in your spiritual journey with God

Comments

Popular posts from this blog

Siapakah yang boleh datang kepada Tuhan?

Ucapan syukur dan nasehat untuk bertekun

Nasehat untuk menghadapi orang fasik