Daud dan Yonatan

2019, 30 Sept

Daud dan Yonatan

1 Samuel 20:17 (NIV)  And Jonathan had David reaffirm his oath out of love for him, because he loved him as he loved himself.

Pasal ini bercerita tentang perjanjian Yonatan dan Daud. Saya belajar dari persahabaran mereka berdua. Kisah ini ketika Saul sudah membenci Daud dan sudah bertekad untuk membunuh Daud karena iri hatinya. 

Awalnya Yonatan gak percaya ketika Daud bercerita bahwa ayahnya sudah mencoba beberapa kali membunuhnya. Tapi belajar dari Yonatan, untuk:

LISTEN

Yonatan mendengarkan cerita Daud sampai tuntas, meskipun gak percaya bahwa ayahnya demikian, tapi Yonatan mau menyelidiki hal tersebut. Bukan malah uring-uringan dan marah. Biasanya kan kalo keluarga dituduh yang enggak-enggak akan lebih cepat untuk reaktif dan marah. tapi Yonatan karena mengasihi dan benar-benar mengenal Daud, sahabatnya. Maka Yonatan dapat merespon dengan bijaksana dan juga dewasa.
1 Samuel 20:34 (NIV)  Jonathan got up from the table in fierce anger; on that second day of the month he did not eat, because he was grieved at his father's shameful treatment of David.
Setelah mengetahui apa yang menjadi kenyataan, bahwa benar ayahnya telah berencana buruk kepada Daud. Wajar Yonatan marah dan kecewa, tapi setelah itu Yonatan tetap menepati janjinya dengan pergi ke padang, dan memberitahukan kebenaran kepada Daud. Karakter yang ditunjukkan oleh Yonatan adalah:

RIGHTEOUS

Bisa saja Yonatan, kecewa dan malu karena keluarganya, dan menghilang saja, gak perlu menemui Daud lagi. Tapi karena 'sayang' maka dengan berat hati Yonatan memberikan tanda kepada Daud sesuai dengan perjanjian yang telat mereka berdua buat. 
1 Samuel 20:42 (NIV)  Jonathan said to David, "Go in peace, for we have sworn friendship with each other in the name of the Lord, saying, 'The Lord is witness between you and me, and between your descendants and my descendants forever.'" Then David left, and Jonathan went back to the town.
Belajar bahwa persahabatan yang benar itu 'saling memahami' dan 'saling menjaga'. Setia satu sama lain, meskipun dalam kondisi yang sulit. Bahkan mereka berjanji bahwa persahabatannya tidak akan berakhir bahkan sampai keturunan mereka.

Gak gampang posisi mereka ini. Terutama bagi Yonatan. Dilema harus ada diposisi ayahnya atau sahabatnya. tapi bersyukur, Yonatan tetap melihat kebenaran dan membantu Daud.

Kadang bisa jadi seperti itu, ketika dikehidupan sehari-hari bisa saja, sahabat saya yg sedang digosipkan atau dibicarain. Mampukah tetap berpegang kepada kebenaran? atau ingin melindungi diri sendiri supaya posisi aman? atau malah berlaku munafik, dan tidak berintegritas?

Persahabatan yang benar selalu melibatkan Tuhan dan berlandaskan pada nilai-nilai kebenaran. Saling mendorong, membangun, terbuka satu sama lain.

Thank you Tuhan untuk hari ini.

Enjoy today with You my Lord 🙏♥️

Comments

Popular posts from this blog

Siapakah yang boleh datang kepada Tuhan?

Ucapan syukur dan nasehat untuk bertekun

Nasehat untuk menghadapi orang fasik