LEMAH LEMBUT

2018, 30 Nov

Keluaran 18:13, 17-18 (TB)  Keesokan harinya duduklah Musa mengadili di antara bangsa itu; dan bangsa itu berdiri di depan Musa, dari pagi sampai petang.
Tetapi mertua Musa menjawabnya: "Tidak baik seperti yang kaulakukan itu. 
Engkau akan menjadi sangat lelah, baik engkau baik bangsa yang beserta engkau ini; sebab pekerjaan ini terlalu berat bagimu, takkan sanggup engkau melakukannya seorang diri saja.

Thank you Bapa buat beberapa hari ini, menurut saya cukup melelahkan tetapi terima kasih karena Bapa mengingatkan saya untuk gak selalu berada pada zona nyaman saya dan gak terlalu bergantung pada orang yg saya pandang hebat dan keren sekali. kejadian receh sih, tapi bikin kaget juga. selemah itu kah saya. 😅 

Bapa, saya kembali belajar ttg Musa, karakter 'meekness'. Musa mau humble dan mendengarkan input dari mertuanya. Tuhan bisa kasih masukan untuk saya melalui siapa aja. Melihat aktivitas musa bisa dibilang 'melayani' bangsa israel dari pagi sampai petang. Itu akan sangat menguras energi, tapi saya salut sih, Musa enggak mengeluh tentang apa yang Tuhan mau, cuma ya memang engga efektif. Sampai mertua nya memberikan masukan. Konsep leadership bertingkat. Yang memang sekarang diterapin juga di dalam jemaat. tiap beberapa orang atau kelompok kecil akan ada leader masing-masing yang memperhatikan tiap anggotanya. sehingga seharusnya ga ada jemaat yang kekurangan kasih dan perhatian. 🤭 tapi memang tergantung masing-masing orangnya ya. Saya ingat saya pernah melakukan aktivitas seperti Musa sampai saya capek dan emosi jiwa. bahkan muak pada semua aktivitas saya. Bersyukur saya punya pembimbing rohani yang 'aware' sehingga dia tarik saya mundur supaya beristirahat beberapa waktu. hampir 2 bulan haha dari aktivitas yang melelahkan. juga ajak saya pergi berlibur. 🤗 makasih ya Bapa. Saya tahu, semuanya tetap saya yang merespon untuk setiap aktivitas saya. kalau masih mampu ya lakukan. tapi perlu ada sabat yang artinya waktu untuk beristirahat untuk jasmani saya. hidup yang seimbang.

Belajar dari sikap Musa. bisa aja kan musa memilih untuk memberontak dan menolak masukan dari mertuanya. karena kan dia bisa bilang 'loh saya itu orang pilihan Tuhan yang biasa memimpin ribuan orang, kog Anda ngatur-ngatur'. Tapi Musa merespon dengan kelemahlembutan. Ia mendengarkan, dan bahkan melakukannya.

Memang mungkin terkadang untuk jadi lemah lembut dan rendah hati sulit. tetapi kamu prim, tahu cara merespon. 

Terima kasih Tuhan untuk pagi ini.

Let's enjoy today with You my Lord. ❤️

Comments

Popular posts from this blog

Siapakah yang boleh datang kepada Tuhan?

Ucapan syukur dan nasehat untuk bertekun

Nasehat untuk menghadapi orang fasik