TEST (2)

-
2018, 23 Nov

Exodus 16:3-4 (NIV)  The Israelites said to them, "If only we had died by the Lord's hand in Egypt! There we sat around pots of meat and ate all the food we wanted, but you have brought us out into this desert to starve this entire assembly to death."
Then the Lord said to Moses, "I will rain down bread from heaven for you. The people are to go out each day and gather enough for that day. In this way I will test them and see whether they will follow my instructions.

Tuhan mengetes bangsa Israel apakah bangsa itu akan terus mentaati perintah Tuhan atau tidak? Perikop ini bercerita tentang bangsa israel yang bersungut-sungut karena mereka kelaparan, bahkan uda menyalahkan Tuhan karena apa yang mereka lakukan yaitu keluar dari tempat nyaman dan berkelana di padang gurun. Awalnya mereka mungkin excited tapi ketika ujian datang mereka mengeluh juga. Tapi Tuhan selalu memelihara bangsa Israel. Tuhan menyediakan roti dan daging untuk mereka makan dengan tanpa bersusah-susah. 

Ada dua hal yang saya belajar, tentang ketaatan, mereka bersungut-sungut? padahal mereka sebenarnya bisa tetep joyful kalau mereka mengganti perkataan mereka yang bersungut-sungut dengan rasa syukur. Kedua, ketika Tuhan menyediakan apa yang saya mau atau saya butuh, apakah saya bisa bersyukur dan bukan malah dipenuhi dengan hawa nafsu untuk mendapatkan lebih dari apa yang saya butuhkan? 

Makanya ada cerita saat bangsa israel mengambil mana terlalu banyak dan menyimpannya maka mana itu menjadi busuk dan berulat.😅 itulah keserakahan dan hawa nafsu untuk mengumpulkan banyak, mereka berpikir nanti buat bekal besok. Padahal Tuhan sudah berfirman bahwa ambillah sesuai dengan kebutuhanmu. Mereka mungkin kuatir kalau besok Tuhan gak kasih makanan lagi. 

Bisa seperti itu banget diriku, saya ngerti banget Tuhan adalah Tuhan yang menyediakan tapi terkadang kaya bekerja berlebihan karena takut besok ga ada uang, atau bersenang-senang atau funtime berlebihan karena merasa cuma hari ini saja saya ada waktu. jadi dipuas-puasin sampai badan kelelahan dan kecapekan. makan sembarangan yang bisa bikin sakit, padahal uda tahu, harus menjaga pola makan.

Belajar untuk taat, kepada Tuhan.

Tapi bukan berati pada akhirnya jadi memanfaatkan kebaikan Tuhan atau menjadikan pemeliharaan Tuhan menjadi alasan untuk kemalasan dan tidak bijak dalam melakukan sesuatu. Contoh, gak bijak dalam mengelola keuangan, tapi bilang : gpp nanti Tuhan akan cukupkan. Terus belanja banyak-banyak. atau pada saat ada tugas kuliah, gpp nanti aja dikerjain, nanti toh selesai juga. jadi ngerjain tugas diundur-undur. Nah, tahu rasa pas uda mepet deadline. 😅 

Semua harus pada proporsinya karena Tuhan sudah rancangkan.

Exodus 16:18 (NIV)  And when they measured it by the omer, he who gathered much did not have too much, and he who gathered little did not have too little. Each one gathered as much as he needed.

Tuhan akan mencukupkan. Lakukan apa yang menjadi kehendak Tuhan. Belajar untuk memiliki hati yang lembut dan mau mendengarkan apa yang Tuhan kehendaki sehingga saya bisa menjadi bijak dalam setiap hal.

Thank you Tuhan buat hari ini. Aku tertusuk. 🤐 

Bapa, berdoa buat mba mitha dan anak anak itu supaya mereka lulus ujian hari ini.

Semangat. Yuk enjoy hari ini dengan berjalan bersama Tuhan. ❤️

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Siapakah yang boleh datang kepada Tuhan?

-
Mazmur 15:1  Mazmur Daud. TUHAN, siapa yang boleh menumpang dalam kemah-Mu? Siapa yang boleh diam di gunung-Mu yang kudus? Pada zaman itu, ada yang namanya kemah Tuhan, yaitu kemah yang dipasang Daud yang berada di gunung sion sebagai tempat ibadah bagi bangsa Israel. Karena Allah itu kudus maka orang orang yang bisa ke sana juga orang orang kudus juga. Daud bertanya pada Tuhan, siapa yang boleh menumpang di dalam kemah-Mu? Ternyata untuk bisa datang beribadah kepada Allah, ada kualifikasi yang musti dimiliki. Mazmur 15:2  Yaitu dia yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil dan yang mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya, Mazmur 15:3  yang tidak menyebarkan fitnah dengan lidahnya, yang tidak berbuat jahat terhadap temannya dan yang tidak menimpakan cela kepada tetangganya; Dia yang berlaku tidak bercela, adil dan mengatakan kebenaran. Berarti orang-orang yang bisa menggunakan perkataannya dengan bijak, tidak mendusta, tidak memihak kepada satu kubu, tidak menggo
Read more

Ucapan syukur dan nasehat untuk bertekun

-
2 Timotius adalah surat terakhir yang diberikan ke Timotius, yang ditulis ketika Paulus berada di penjara Roma. Hal-hal yang aku belajar: 🍀 selalu mengucap syukur 2 Timotius 1:3  Aku mengucap syukur kepada Allah, yang kulayani dengan hati nurani yang murni seperti yang dilakukan nenek moyangku. Dan selalu aku mengingat engkau dalam permohonanku, baik siang maupun malam. kapan terakhir kali aku mengucap syukur dengan bener-bener sepenuh hati? gak cuma dimulut doang, tapi karena dari hati itu benar benar merasakan kebaikan Tuhan tuh bekerja dalam hidupku. Terkagum dengan apa yang Tuhan berikan. 🍀 kita membutuhkan partner 2 Timotius 1:3  Aku mengucap syukur kepada Allah, yang kulayani dengan hati nurani yang murni seperti yang dilakukan nenek moyangku. Dan selalu aku mengingat engkau dalam permohonanku, baik siang maupun malam. Paulus sendiri bersyukur karena kesetiaan Timotius, partnernya yang masih setia mengabarkan injil, di usianya yang masih muda. Paulus menjadi semangat, ka
Read more

Nasehat untuk menghadapi orang fasik

-
2 Timotius 2:14-16  Ingatkanlah dan pesankanlah semuanya itu dengan sungguh-sungguh kepada mereka di hadapan Allah, agar jangan mereka bersilat kata, karena hal itu sama sekali tidak berguna, malah mengacaukan orang yang mendengarnya. Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu. Tetapi hindarilah omongan yang kosong dan yang tak suci yang hanya menambah kefasikan. Perikop ini adalah pesan Paulus untuk mengingatkan Timotius supaya dia, gak buang buang waktu meladeni pengajar pengajar sesat. Pasti ada saat prinsip atau keyakinan akan diuji, dan akhirnya akan terlibat dalam suatu perdebatan. Apakah aku akan bisa dengan kuat memepertahankan apa yang menjadi keyakinanku terhadap Tuhan? ataukah hanya dengan satu dua kalimat dari orang lain, aku bisa ragu dengan apa yang menjadi keyakinanku? Ataukah malah ketika sesang berdebat, aku ingin terlihat menang dan mempermalukan orang yang
Read more