KEPUTUSAN

2018, 1 Nov

KEPUTUSAN

Ezra 10:2-4 (TB)  Maka berbicaralah Sekhanya bin Yehiel, dari bani Elam, katanya kepada Ezra: "Kami telah melakukan perbuatan tidak setia terhadap Allah kita, oleh karena kami telah memperisteri perempuan asing dari antara penduduk negeri. Namun demikian sekarang juga masih ada harapan bagi Israel.
Marilah kita sekarang mengikat perjanjian dengan Allah kita, bahwa kita akan mengusir semua perempuan itu dengan anak-anak yang dilahirkan mereka, menurut nasihat tuan dan orang-orang yang gemetar karena perintah Allah kita. Dan biarlah orang bertindak menurut hukum Taurat.
Bangkitlah, karena hal itu adalah tugasmu. Kami akan mendampingi engkau. Kuatkanlah hatimu, dan bertindaklah!"

Bapa, Aku gatau sih bagaimana perasaan ezra saat itu. apakah dia sangat setuju dengan apa yang akan dilakukan oleh bangsa israel mengenai tindakan yang mendukung pertobatannya itu. Apakah sempat terpikir bahwa tindakan itu terlalu tidak berkemanusiaan? tapi bangsa israel memberikan kekuatan. "kami akan mendampingi engkau. Kuatkanlah hatimu, dan bertindaklah!"

Sebagai seorang pemimpin gak jarang harus mengambil keputusan yang kadang berat dan akan memiliki dampak yang menyakitkan bagi pihak tertentu. tapi saya tahu, saya harus melihat kepada kebenaran yang paling utama. Integritas kepada Tuhan. Saya berpikir ya, kenapa ga cari cara lain tanpa adanya perpisahan. Jahat banget, kamu memutuskan secara sepihak hubungan keluarga. gak memberikan nafkah, terus nanti bagaimana dengan keadaan anak-anak mereka?! curang banget. yang cowo bisa mendapatkan pengampunan sedangkan yang istri dan anaknya harus bulat-bulat terima konsekuensi dari dosa di cowo nya. gak fair kan?!

Saya kembali menilik, saya tahu sifat Allah adalah pengasih dan adil. tidak mungkin sesuatu yang tidak adil terjadi.

Hal yang membuat bangsa itu jatuh dalam dosa adalah penyelewengan atau berpalingnya bangsa itu dari hadapan Allah untuk menyembah Allah lain. itu adalah hal yang paling menyakiti Allah. Bagaimana perasaan Tuhan, yang udah melindungi dan membimbing dari tanah pembuangan. Tuhan meminta untuk gak bergaul dengan orang-orang asing. tapi gak obey. sebenarnya bukan karena Tuhan terlalu over protective tapi karena Tuhan sangat sayang.

Tuhan tahu pergaulan yang buruk menghilangkan kebiasaan baik.

Bukan karena Tuhan melarang dengan siapa saya akan berteman. tapi Tuhan tahu seberapa kuat hati saya untuk terpengaruh. Ada orang yang kuat untuk menjaga hatinya ada yang enggak.

Akibat dari tidak obey itu, dan menganggap remeh, akhirnya mereka jatuh ke dosa yang lain, penyembahan berhala dan mungkin dosa lain yang gak di sebutkan. Hal itu harus ada tindakan yang tegas prim. Karena itulah mungkin ezra sedikit kasihan dengan apa yang akan mereka lakukan. kalau perempuan asing itu mau percaya kepada Allah pasti gpp. tapi mereka tetap pada hatinya yang bebal dan kepercayaannya.

Kadang memang sulit prim untuk memutuskan mengakhiri suatu hubungan. tapi percayalah Tuhan selalu menyertai. Saya relate banget dengan perasaan ezra saat itu. dilema. tapi tetap harus melakukan apa yang Tuhan mau.

Tuhan, terima kasih ya sudah sangat menjaga saya. meski saya tahu terkadang rasa bersalah ini datang. Bapa, gak ada kah cara untuk saya bisa membantu orang-orang seperti itu untuk menemukan Engkau? Bapa, ini bukan karena saya lebih mengasihi mereka daripada Tuhan tapi karena saya pun telah dipungut dari suatu tempat yang sangat hina, oleh karena cintanya Tuhan. dan saya sangat bersyukur Tuhan telah menggerakkan hati saya. sehingga saya mampu melihat.

Bersyukur untuk kebaikan Bapa. dan senang uts sudah selesai dan Tuhan sudah berikan kesehatan untuk saya sehingga saya kuat.

Bapa, saya cuma pembawa pesan mu, tetap Tuhan sendiri yang berkehendak. Biarlah kehendak-Mu yang terjadi.

Thank you for this morning.

Enjoy today with You my Lord. 🤗

Comments

Popular posts from this blog

Siapakah yang boleh datang kepada Tuhan?

Ucapan syukur dan nasehat untuk bertekun

Nasehat untuk menghadapi orang fasik