RIGHTEOUSNESS

2018, 29 Oct

RIGHTEOUSNESS

Ezra 9:3-4 (TB)  Ketika aku mendengar perkataan itu, maka aku mengoyakkan pakaianku dan jubahku dan aku mencabut rambut kepalaku dan janggutku dan duduklah aku tertegun.
Lalu berkumpullah kepadaku semua orang yang gemetar karena firman Allah Israel, oleh sebab perbuatan tidak setia orang-orang buangan itu, tetapi aku tetap duduk tertegun sampai korban petang.

Kebenaran, saya membaca tentang perikop ini, ezra yang berdukacita karena bangsa israel berlaku tidak setia kembali. Saya mengerti bagaimana sedihnya ezra, saya aja sedih, ketika tim saya tidak bertumbuh sesuai dengan harapan saya. Nah ini ezra, mungkin dia sedih karena dia yang menjadi imam atau kepala jemaat saat itu. Tapi ternyata yang membuat dia sedih adalah

Ezra 9:8-9 (TB)  Dan sekarang, baru saja kami alami kasih karunia dari pada TUHAN, Allah kami yang meninggalkan pada kami orang-orang yang terluput, dan memberi kami tempat menetap di tempat-Nya yang kudus, sehingga Allah kami membuat mata kami bercahaya dan memberi kami sedikit kelegaan di dalam perbudakan kami.
Karena sungguhpun kami menjadi budak, tetapi di dalam perbudakan itu kami tidak ditinggalkan Allah kami. Ia membuat kami disayangi oleh raja-raja negeri Persia, sehingga kami mendapat kelegaan untuk membangun rumah Allah kami dan menegakkan kembali reruntuhannya, dan diberi tembok pelindung di Yehuda dan di Yerusalem.

Karena bangsa itu telah menyia-nyiakan kasih karunia daripada Allah. Ezra gak berpikir tentang kegagalan atau pencapaian yang dia dapatkan, gak berpikir tentang apa kata orang, gak berbicara tentang pride atau kesombongan dia, tapi dia berbicara tentang bagaimana hati Tuhan, bagaimana kebenaran itu tidak dilakukan.

Relate sama kotbah moses kemarin tentang arus apa yang sangat deras yang mempengaruhi kamu? ya mungkin salah satunya ini, keberhasilan atau pencapaian. sesudah itu puas dan berhenti bertumbuh atau melakukan apa itu kebenaran. seperti orang israel. tujuan atau misi mereka pulang adalah untuk membangun bait Allah, setelah itu selesai ya sudah. cukuplah mission successed. bisa kembali ke cara hidup yang lama.

Gak seperti itu ya prim. Melihat ezra bisa begitu sensitif terhadap hati Tuhan, jadi tertusuk. Bagaimana respon saya terhadap penyelewengan atau ketidakbenaran? biasanya saya lebih ke cuek. ataupun kalo marah ya bukan karena memikirkan perasaannya Tuhan.

Bapa, saya belajar untuk menjadikan kebenaran menjadi motivasi saya untuk memandang sekitar dan untuk bantu orang. bukan karena kewajiban atau peraturannya kaya gitu. tapi karena kasih karunia Tuhan, gak berhenti disitu saja, tapi juga selalu berdoa dan memohon kekuatan yang dari Tuhan.

Bapa, sepertinya konsentrasi saya mulai berkurang. Agak susah untuk berkonsentrasi. Tolong berikan kesehatan saya ya Bapa. Saya gamau panikan atau cemas lagi yang akhirnya membuat saya berdosa. Bapa, bantu saya untuk menyelesaikan hari ini, dan biarlah saya tetap tenang supaya saya bisa berdoa.

Bersyukur Bapa untuk kebaikan yang Engkau selalu berikan buat saya. arus memang besar, tetapi kekuatan Bapa jauh lebih besar untuk menolong saya.

Terima kasih Bapa, saya merasa sangat terpenuhi kebutuhannya karena Bapa. Engkau baik banget. 😍
Enjoy hari ini, berjalan bersama dengan Bapa. Love you Be. ❤️

Comments

Popular posts from this blog

Siapakah yang boleh datang kepada Tuhan?

Ucapan syukur dan nasehat untuk bertekun

Nasehat untuk menghadapi orang fasik