JUST DO IT

JUST DO IT!

Lukas 5:4-5 (TB)  Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: "Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan."
Simon menjawab: "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga."


Simon mau obey dan melakukan apa yang Yesus mau

Suatu kali ada seorang Guru Besar yang sangat jago untuk mengajar, Beliau mengajar di berbagai kesempatan dan sangat menghidupi apa yang Beliau ajarkan. Saya sering mendengar tentang kehebatan Guru Besar tersebut tentang bagaimana Beliau mengajar dengan penuh kuasa.

Suatu saat ketika saya sedang menyelesaikan pekerjaan, saya mendapatkan kesempatan untuk melihat bagaimana Guru Besar tersebut mengajar. Saya begitu terkesima dengan kuasa dan karisma dari Sang Guru. Saya terkejut ketika Sang Guru mendekat kepada saya dan berkata-kata kepada saya. Badan saya membeku, dan hati saya berdegup kencang. Saya pikir "saya hanya orang biasa, yah biasa kalian tahu apa yang dimaksud biasa, bukan orang yang pernah mendapatkan medali emas di olimpiade, bukan pula seorang yang pintar dan pernah mendapat gelar karena kepintaran, saya hanya rakyat biasa, bekerja dengan giat saja di tengah danau bersama dengan kerabat, yang seiring waktu memiliki pengalaman untuk menangkap ikan." Sang Guru berkenan untuk memakai perahu saya! Hati saya sangat senang, dapat membantu Sang Guru secara langsung dan mendengarkan ajarannya meski saya tidak begitu mengerti, tapi pengajarannya sangat menarik.

Setelah Beliau selesai mengajar, Beliau mengarahkan saya untuk bertolak ke tempat yang lebih dalam di danau. Kemudian berkata lagi supaya saya menebarkan jala untuk menangkap ikan. Sedikit keraguan muncul dalam pikiran saya, mengapa Sang Guru besar menyuruh saya melakukan hal yang aneh, sempat terpikir 'jangan-jangan Beliau mau mengerjai atau mencobai saya, bukankah Beliau sendiri melihat ketika saya datang tadi dari tengah danau dengan tidak membawa apa-apa? atau Beliau ingin mengajarkan saya sesuatu lagi di tengah sana.' Di tengah kebingungan itu, akhirnya saya memutuskan untuk berkata 'baiklah'. saya mengatakan keraguan saya namun karena Sang Guru yang menyuruh saya, saya akan melakukannya. Toh gak ada salahnya juga.

=Obedience=

Saya tidak mengenal Sang Guru, siapakah Beliau, dari mana asalnya, dimana Beliau belajar dan mendapatkan ilmu, saya tidak tahu apa yang menyenangkan dan mendukakan hati Sang Guru. Saya pikir saya cukup beruntung mendapatkan kesempatan untuk bisa bertemu dan mengobrol. Namun ketika Sang Guru memberikan perintah, entah kenapa saya memiliki keinginan untuk mendengar dan melakukannya meskipun ada keraguan dan terkesan tidak dapat diterima oleh logika saya. Ada ketaatan dan keinginan untuk melakukannya.

Lukas 5:6, 8 (TB)  Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak.  
Ketika Simon Petrus melihat hal itu ia pun tersungkur di depan Yesus dan berkata: "Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa."


Hasilnya, sungguh diluar dugaan saya. tiba-tiba entah bagaimana ada banyak ikan yang bisa ditangkap, bahkan saya perlu memanggil kawan-kawan saya untuk membantu. Saya senang bukan kepalang. Selama beberapa menit saya menganggumi keberhasilan dan kejadian hebat di depan mata saya, kemudian saya menyadari sesuatu. Betapa Sang Guru memiliki kuasa lebih dari yang saya bayangkan, saya menyadari Sang Guru mengenal saya, bagaimana stress dan lelahnya diri saya, dalam aktivitas saya yang tidak memberikan hasil yang buruk, dimana saya sedang putus asa. Memang sata bukan orang terpelajar, tapi hati saya tersentuh. Sang Guru sudah melihat dan mengenal saya, sebelum kami bertemu untuk pertama kalinya! Sang Guru mendatangi saya karena peduli kepada saya meskipun tahu saya orang berdosa. Saya merasa sangat tidak layak. Dan memohon supaya Sang Guru pergi dari saya. Namun reaksinya berbeda.

Lukas 5:10 (TB)  demikian juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, yang menjadi teman Simon. Kata Yesus kepada Simon: "Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia."

Sang Guru berkata supaya saya jangan takut dan bahkan membuat diri saya merasa lebih berharga dengan memberikan saya tugas baru sebagai penjala manusia. Meski saya tidak mengerti apa itu, entah mendapat kekuatan dari mana saya meninggalkan pekerjaan saya dan pergi mengikut Sang Guru.

Pagi ini, saya sangat bersyukur bisa menang atas kemalasan saya untuk bangun pagi dan memaksa saya pergi untuk lari, saya merasakan angin pagi yang menyegarkan, saya mencium aroma pagi yang sering saya hirup pada saat saya masih disiplin, bertemu orang-orang dan bisa meningkatkan heart beat saya dengan cara yang sehat. Terlebih lagi saya bisa mendengarkan suara Tuhan dan bersaat teduh dengan tenang di alam. 


Semangat hari ini, just do it! Biarkan Roh Kudus dalam diri saya mengambil alih kemudi dan taat meski rasanya diri menolak tapi saya musti mati setiap hari memikul salib sebagai seorang murid Yesus.

Enjoy today with God 

Comments

Popular posts from this blog

Siapakah yang boleh datang kepada Tuhan?

Ucapan syukur dan nasehat untuk bertekun

Nasehat untuk menghadapi orang fasik