TULUS

TULUS

Galatians 4:12-15 (NIV)  I plead with you, brothers, become like me, for I became like you. You have done me no wrong.
As you know, it was because of an illness that I first preached the gospel to you.
Even though my illness was a trial to you, you did not treat me with contempt or scorn. Instead, you welcomed me as if I were an angel of God, as if I were Christ Jesus himself.
What has happened to all your joy? I can testify that, if you could have done so, you would have torn out your eyes and given them to me.

What has happened to all your joy? Paulus sedang membahas tentang hubungan, kemana kebahagiaan mula-mula yang ada pada jemaat itu? Begitu cepat manusia bisa berubah! Paulus mengingatkan mereka bagaimana dahulu hubungan mereka, dan menjadi berbeda, karena pengertian mereka berubah. Apa yang melandasi suatu hubungan itu penting banget. Ketika Firman Tuhan lah yang menjadi landasan pasti hubungan itu akan baik.

Galatians 4:16-17, 20 (NIV)  Have I now become your enemy by telling you the truth?
Those people are zealous to win you over, but for no good. What they want is to alienate you from us, so that you may be zealous for them.
how I wish I could be with you now and change my tone, because I am perplexed about you!

Galatia 4:20 (TB)  Betapa rinduku untuk berada di antara kamu pada saat ini dan dapat berbicara dengan suara yang lain, karena aku telah habis akal menghadapi kamu.

Sesuatu yang menyukakan telinga pasti disukai oleh banyak orang. Namun, bagaimana jika itu adalah teguran dalam kebenaran? Ya saya tahu, ga enak banget ditegur, apalagi kalo timing buat negornya ga pas, atau caranya ga bener. Tapi kebenaran adalah tepat kebenaran ga bisa disarukan dengan pembenaran yang dilakukan oleh manusia. Buat menegor pun butuh keberanian, dan tegoran yang benar itu menunjukkan rasa sayang.

Sebenernya menarik di ayat 20, Begitu inginnya paulus datang secara langsung kepada tengah-tengah jemaat di Galatia, dengan suara yang lain. Karena dia telah habis akal! 😅 kalimat itu sudah tidak asing buat saya. Saya pernah mengatakan kalimat itu beberapa kali. "Saya sudah gatau lagi musti berbuat apa, saya mengalami kebuntuan."

Seperti Paulus, dia giat banget mau tegor jemaat Galatia dan mengajak mereka kembali kepada kebenaran. Namun, sampai saat kejadian itu, jemaat Galatia masih saja berdebat mengenai keselamatan yang berasal dari kitab taurat atau karena kasih karunia Tuhan akan percaya kepada Kristus. Paulus ga menyerah! Meski bandel banget, dia tetap bertekun dan dengan tulus membantu orang.

Bapa, saya belajar disini untuk bisa tulus dalam mengasihi orang, sabar ketika respon orang tidak sesuai yang saya harapkan, berani untuk mengatakan kebenaran dan terus bertekun membantu orang karena mungkin ga mudah, tapi satu jiwa itu sangat berharga karena itulah paulus melakukannya dengan konsisten.

Bapa, speechless. Bapa, saya tahu, sungguh besar kasih karunia Bapa untuk saya, dan panjang perjalanan saya untuk saya akhirnya punya turning point saya untuk mau berbalik dan meninggalkan dosa saya. Lantas apa? Harusnya itupun menjadi alasan supaya saya ga gampang menyerah untuk menyatakan kebenaran, untuk bisa dengan tulus dan ga memaksakan kehendak saya tetapi kebenaran Kristus yang saya sampaikan.

Thank you Bapa. Let's enjoy today and walk with you my Lord. 😍

Comments

Popular posts from this blog

Siapakah yang boleh datang kepada Tuhan?

Ucapan syukur dan nasehat untuk bertekun

Nasehat untuk menghadapi orang fasik