TIDAK LAGI DIPERHAMBAKAN

TIDAK LAGI DIPERHAMBAKAN

Galatia 4:8-9 (TB)  Dahulu, ketika kamu tidak mengenal Allah, kamu memperhambakan diri kepada allah-allah yang pada hakekatnya bukan Allah.
Tetapi sekarang sesudah kamu mengenal Allah, atau lebih baik, sesudah kamu dikenal Allah, bagaimanakah kamu berbalik lagi kepada roh-roh dunia yang lemah dan miskin dan mau mulai memperhambakan diri lagi kepadanya?

Bapa, bersyukur untuk hari ini. Badan agak lelah ya. Tapi happy haha. Uda lama ga pergi bawa motor. Hari ini bisa jalan-jalan ama tetty n melissa pake motor. Meski di jalan panas luar biasa ampe gosong deh tangan 😂 tapi seru. Bersyukur Tuhan, cici akhirnya memindahkan list pekerjaan untuk diselesaikan pada senin saja. Meski saya tahu dengan begitu hari senin load saya bakal banyak. Tapi memang hari ga bs kepegang lagi after jam 12. Karena uda ada janji.

Bapa, seperti paulus yang menegor orang-orang karena mereka mulai kembali kepada kehidupan lama mereka. Rentan di usia kristen remaja ya aku sebutnya. Biasanya saat young christian, dia akan berapi-api namun ketika beranjak menjadi remaja, mulai datang pencobaan dan godaan, hati kembali menjadi bimbang, dan ketika iman tidak kuat makan bisa saja kembali jatuh pada dosa yg lama. Siapa yang saya sembah sekarang? Apa yang saya prioritaskan atau fokuskan sekarang? Kalau nggak hati-hati bisa jadi saya sudah kembali diperhambakan oleh dosa. Mungkin saya sudah ga menyembah Allah lagi, tapi tradisi, pemimpin, ego, harga diri, kesombongan, diri sendiri? Hati itu licik, kadang membuat seolah-olah saya melakukan kebenaran tapi sebenarnya tidak sama sekali.

Saya sudah mengenal Allah, masakah mau kembali pada hal yang sia-sia lagi? Masakah saya mau kembali bergantung kepada hal-hal yang fana?

Bapa, saya ga mau. Tolong tuntun saya senantiasa untuk mengetahui kebenaran. 😢 Biarlah melalui hidup saya ini nama Tuhan bisa semakin dipermuliakan.

Amin

Comments

Popular posts from this blog

Siapakah yang boleh datang kepada Tuhan?

Ucapan syukur dan nasehat untuk bertekun

Nasehat untuk menghadapi orang fasik