NYANYIAN KEMENANGAN

NYANYIAN KEMENANGAN

Baru baca beberapa pasal di kitab hakim-hakim isinya bebal dihukum terus diselamatkan oleh Tuhan. Kisah yang berulang, setiap pemimpin mereka mati. Pemimpin sepertinya penting banget untuk domba-domba nya. Beberapa kisah hakim yang dipilih Tuhan dan bagaimana Tuhan pakai orang-orang ini untuk menyelamatkan bangsa israel dari penindasan.

Hakim-hakim 3:20-21 (TB)  Lalu Ehud masuk mendapatkan dia, sedang ia duduk sendirian di kamar atas di rumah peranginannya. Berkatalah Ehud: "Ada firman Allah yang kubawa untuk tuanku." Lalu bangunlah ia berdiri dari tempat duduknya.
Kemudian Ehud mengulurkan tangan kirinya, dihunusnya pedang itu dari pangkal paha kanannya dan ditikamkannya ke perut raja,

Ehud, orang benyamin yang dipakai Tuhan untuk membebaskan dari penindasan bangsa Moab. Orang ini menggunakan kecerdasaan dan akalnya untuk membuat lembah bangsa Moab dan gak asal-asalan berperang. Ehud datang dan membunuh raja Moab di kamarnya sendiri dan bukan di medan pertempuran. Tuhan menyertai Ehud sehingga segala rencananya dibuat berhasil.

Hakim-hakim 4:14 (TB)  Lalu berkatalah Debora kepada Barak: "Bersiaplah, sebab inilah harinya TUHAN menyerahkan Sisera ke dalam tanganmu. Bukankah TUHAN telah maju di depan engkau?" Lalu turunlah Barak dari gunung Tabor dan sepuluh ribu orang mengikuti dia,

Debora, seorang wanita yang dipilih Tuhan sebagai hakim ditemani oleh Barak, yang mengepung bangsa Kanaan.

Hakim-hakim 4:15-17 (TB)  dan TUHAN mengacaukan Sisera serta segala keretanya dan seluruh tentaranya oleh mata pedang di depan Barak, sehingga Sisera turun dari keretanya dan melarikan diri dengan berjalan kaki.
Lalu Barak mengejar kereta-kereta dan tentara itu sampai ke Haroset-Hagoyim, dan seluruh tentara Sisera tewas oleh mata pedang; tidak ada seorang pun yang tinggal hidup.
Tetapi Sisera dengan berjalan kaki melarikan diri ke kemah Yael, isteri Heber, orang Keni itu, sebab ada perhubungan baik antara Yabin, raja Hazor, dengan keluarga Heber, orang Keni itu.

Hakim-hakim 4:18-22 (TB)  Yael itu pun keluar mendapatkan Sisera, dan berkata kepadanya: "Singgahlah, tuanku, silakan masuk. Jangan takut." Lalu singgahlah ia ke dalam kemah perempuan itu dan perempuan itu menutupi dia dengan selimut.
Kemudian berkatalah ia kepada perempuan itu: "Berilah kiranya aku minum air sedikit, aku haus." Lalu perempuan itu membuka kirbat susu, diberinyalah dia minum dan diselimutinya pula.
Lagi katanya kepada perempuan itu: "Berdirilah di depan pintu kemah dan apabila ada orang datang dan bertanya kepadamu: Ada orang di sini?, maka jawablah: Tidak ada."
Tetapi Yael, isteri Heber, mengambil patok kemah, diambilnya pula palu, mendekatinya diam-diam, lalu dilantaknyalah patok itu masuk ke dalam pelipisnya sampai tembus ke tanah — sebab ia telah tidur nyenyak karena lelahnya — maka matilah orang itu.
Pada waktu itu muncullah Barak yang mengejar Sisera. Keluarlah Yael mendapatkan dia dan berkata kepadanya: "Mari, aku akan menunjukkan kepadamu orang yang kaucari itu." Lalu masuklah Barak ke dalam dan tampaklah Sisera mati tergeletak dengan patok dalam pelipisnya.

Sekali lagi, Yael dipakai Tuhan dengan rencananya untuk membunuh Sisera, sebenarnya agak sadis ya, karena seolah Yael ini datang memberikan pertolongan untuk Sisera, tapi ternyata digunakan untuk menjebak Sisera dan membunuhnya dengan patok. 😯 Jahat kah? Tapi Yael ini patuh terhadap apa yang Tuhan mau. Dia lebih memilih untuk takut Tuhan daripada berbelas kasihan terhadap musuh bangsanya.

Ga mustahil untuk seorang yang lemah bisa dipakai Tuhan mungkin seperti Yael, dia ga jago berperang tapi dengan dia berpikir, maka bisa mengalahkan Sisera. Atau seperti Ehud meski badannya sangat gendut dan saat itu bangsa israel sedangan dijajah, dia memakai akalnya untuk masuk ke istana dan membunuh raja dikamarnya supaya koyak kepercayaan diri bangsa itu sehingga kacau dalam peperangan. Atau seperti Samgar ? Atau seperti Debora? seorang wanita tapi dia mau mengambil tanggung jawab di medan peperangan?

Saat komitmen ada, dan percaya kepada Tuhan dan Tuhan mau pakai kamu, apapun batasan yang diciptakan sendiri atau orang lain ga akan ada yang bisa mengalahkan.

Hakim-hakim 5:1-3 (TB)  Pada hari itu bernyanyilah Debora dan Barak bin Abinoam, demikian:
Karena pahlawan-pahlawan di Israel siap berperang, karena bangsa itu menawarkan dirinya dengan sukarela, pujilah TUHAN!
Dengarlah, ya raja-raja! Pasanglah telingamu, ya pemuka-pemuka! Kalau aku, aku mau bernyanyi bagi TUHAN, bermazmur bagi TUHAN, Allah Israel.

Setelah selesai berperang Debora bernyanyi dan memuji Tuhan. Bagaimana dengan saya? apakah saya bersyukur dan memuji nama Tuhan setelah kemenangan atau keberhasilan yang diberikan Tuhan untuk saya? Atau saya menjadi terlalu sombong karena saya berhasil memperoleh target saya? Atau menjadi hal yang dipamerkan ke orang-orang lain bukan sebagai kabar sukacita namun karena ingin diakui? 😓 Jadi bersyukurlah dan tetap rendah hati seperti Debora.

Hakim-hakim 5:31 (TB)  Demikianlah akan binasa segala musuh-Mu, ya TUHAN! Tetapi orang yang mengasihi-Nya bagaikan matahari terbit dalam kemegahannya. Lalu amanlah negeri itu empat puluh tahun lamanya.

👏👏👏 Kemuliaan bagi nama Tuhan, Terima kasih Tuhan 🎉🎉🤗 🤗

Comments

Popular posts from this blog

Siapakah yang boleh datang kepada Tuhan?

Ucapan syukur dan nasehat untuk bertekun

Nasehat untuk menghadapi orang fasik