Apa respon kamu jika terjadi penolakan dalam menginjil?

Penolakan? Itu sepertinya adalah hal biasa yang bakal didapatkan ketika penginjilan, ga perlu sampai penginjilan deh. Tapi waktu kita speak the truth dan lawan bicara gagal menemukan celah dengan pernyataan kita, biasanya orang tersebut menjadi brutal dan kadang malah mulai mengarang cerita dan membual untuk menjatuhkan orang yang memberitakan kebenaran itu.

Apa sih respon ketika penolakan itu banyak terjadi dalam hidup?
- Discouraged?
- Menyerah?
- Self pity?
- Menyalahkan Tuhan?

Banyak hal negatif yang biasanya lebih dipilih ketika terjadi penolakan, bahkan kadang diri kita menolak keberadaan diri kita sendiri dengan tanpa kita sadari.

Aku pernah mengalami semua list di atas, merasa kecewa bahkan sampai menyalahkan Tuhan atas penolakan yang aku rasakan. Tapi mari bmari baca bagaimana kisah Stefanus yang mati sebagai martir Kristus dari Kisah 7:1-53. Dimana stefanus sedang melakukan pembelaan terhadap tuduhan yang diberikan buat stefanus. Stefanus hanya menceritakan kembali kisah Musa yang ada di kitab taurat. Stefanus tidak mengarang cerita atau mencari aman dan hendak menyenangkan hati orang banyak supaya dia beroleh selamat. Tapi stefanus merespon dengan terus berani dan membiarkan Roh Kudus berkarya melalui hidupnya.

Kisah Para Rasul 7:53 (TB)  Kamu telah menerima hukum Taurat yang disampaikan oleh malaikat-malaikat, akan tetapi kamu tidak menurutinya."

Bahkan stefanus menegur dengan keras tapi orang banyak itu ketakutan dan malah mau membunuh stefanus

Kisah Para Rasul 7:54 (TB)  Ketika anggota-anggota Mahkamah Agama itu mendengar semuanya itu, sangat tertusuk hati mereka. Maka mereka menyambutnya dengan gertakan gigi.

Kisah Para Rasul 7:55-56, 59-60 (TB)  Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah.
Lalu katanya: "Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah."
Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya: "Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku."
Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: "Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!" Dan dengan perkataan itu meninggallah ia.

Stefanus tidak merespon dengan negatif terhadap penolakan yang dia terima. Tapi stefanus berdoa bagi diri dia, dan berdoa bagi orang-orang yang menganiaya dia.

Penasaran kenapa bisa ada orang yang ditolak dan dianiaya sebegitu rupa tapi malah mendoakan orang banyak itu.

🦁 pertama karena Stefanus tahu apa tujuan hidup dia, jadi stefanus sudah siap dengan konsekuensi atau keadaan apa yang bakal dia dapatkan.
jadi ingatkah kamu prim dengan tujuan serta prioritas kamu sebenarnya apa?
🦁 Stefanus sudah bukan hidup untuk dirinya sendiri melainkan untuk Tuhan. Stefanus ga takut terhadap manusia, gamau goyah dan menyenangkan hati orang tetapi mengatakan kebenaran.
🦁 Stefanus dekat dengan Tuhan, karena dia selalu berdoa dan meminta hikmat dari Tuhan
🦁 Berani memegang teguh komitmen untuk Tuhan. Kapan terakhir kali kamu jalanin komitmen kamu prim? Apakah kamu sekarang cuma ngomong doang? Gak lakukan apa apa lagi?

Bapa, aku belajar juga untuk terus percaya akan janji Tuhan dan ga berhenti berdoa untuk impian aku, dan untuk dapat berbuah. Tiap orang memang Tuhan sudah berikan porsi masing-masing, ada yang menyiapkan lahan, ada yang menebar benih, ada yang menyiram, ada yang menuai. Tapi semua itu ga penting dan kamu ga bisa ambil kemuliaan untuk dirimu sendiri, karena pohon ga akan bisa berbuah kalau Tuhan sendiri tidak mengizinkan adanya pertumbuhan.

Bapa, aku percaya dalam Engkau tidak akan ada yang sia-sia, namun sebaliknya tanpa Tuhan terlibat dalam tiap usaha yang aku lakukan semuanya akan sia-sia.

Thank you God for today, aku menunggu banyak good news lagi dari Bapa. Semoga nama Tuhan lebih dipermuliakan lagi.

Comments

Popular posts from this blog

Siapakah yang boleh datang kepada Tuhan?

Ucapan syukur dan nasehat untuk bertekun

Nasehat untuk menghadapi orang fasik