Perumpamaan tentang seorang penabur

Lukas 8:4-15 Perumpamaan tentang seorang penabur

Sudah sering banget mendengar tentang perumpamaan ini, tetapi selalu bisa tertusuk kembali secara berulang-ulang. Dimana belakangan ini, saya bisa ketiduran ato tiba-tiba uda memikirkan hal lain ketika sedang membaca Alkitab. Menurut saya, sangat menjemukan untuk membaca bagaimana pembagian wilayah di bangsa israel (kitab Yosua) dan gak ngerti kenapa yang begini aku harus baca.

Tapi ketika baca perumpamaan ini lagi, aku diingatkan bahwa benih adalah Firman Tuhan dan keadaan tanah adalah kondisi hati saya. Ada kondisi dimana hati saya sedang keras, hati yang dangkal, hati yang 'terbagi' dan hati yang baik. Kondisi hati akan menentukan apakah saya bisa menyerap apa yang Tuhan mau beritakan kepada saya atau tidak.

*benih yang jatuh di pinggir jalan*
Hati yang begitu keras oleh kesombongan dan dosa, sehingga hati itu bahkan tidak mendengarkan Firman Tuhan. Aku jadi ingat lagi dengan ayat ini:

Yosua 11:20  Karena TUHAN yang menyebabkan hati orang-orang itu menjadi keras, sehingga mereka berperang melawan orang Israel, supaya mereka ditumpas, dan jangan dikasihani, tetapi dipunahkan, seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa. 

Kalau hati sudah keras seperti ini, berarti sudah benar-benar dalam bahaya. Mungkin perlu bertanya apakah Tuhan hendak memusnahkan saya? 😭 Hal ini membuat saya ngeri dan takut juga. So, instropeksi diri, buru-buru datang kepada Tuhan, minta ampun, dan minta hati ini untuk dilembutkan supaya saya bisa mendengar kembali apa yang menjadi kehendak Tuhan.

*di tanah berbatu*
Menggambarkan hati yang dangkal, hati yang gampang terpengaruh oleh secuplik ayat saja. Ia percaya beberapa saat saja, karena akarnya tidak menembus terlalu dalam. Tetapi keputusan hati orang ini untuk tidak menanamkan Firman terlalu dalam pada akhirnya menghancurkan imannya. Orang-orang yang gampang menyerah ketika datang masa pencobaan, ketika apa yang terjadi tidak sesuai dengan ekspektasi yang diharapkan.

*di semak berduri*
Menggambarkan hati yang penuh jerat, benih yang tidak bertumbuh. Duri menghimpit Firman itu, dan akhirnya mati. Orang-orang ini memilih prioritas dan keinginan yang salah. Duri tersebut bisa jadi kekuatiran hidup, tipu daya kekayaan, kenikmatan hidup, skima masa lalu maybe.

*jenis tanah yang baik*
Orang yang menyimpan firman Tuhan dan bertekun didalamnya. Dengan melakukan Firman dengan cara yang konsisten untuk melindungi diri dan membangun iman. Sehingga akhirnya Tuhan betah tinggal di hati saya, dan saya bisa mengalami yang namanya kepenuhan di dalam Kristus.

Comments

Popular posts from this blog

Siapakah yang boleh datang kepada Tuhan?

Ucapan syukur dan nasehat untuk bertekun

Nasehat untuk menghadapi orang fasik