Mengenal diri sendiri

Morning Bapa 😄

Bapa, belajar hal yang baru itu agak-agak susah ya. Butuh niat dan ketekunan, dan surrender juga aku rasa. Maksudnya benar-benar minta hikmat dan pengertian dari Tuhan.

Amsal 14:1  Perempuan yang bijak mendirikan rumahnya, tetapi yang bodoh meruntuhkannya dengan tangannya sendiri.

Aku gak ngerti waktu pertama baca ini. tapi baca-baca lagi, cari cari referensi, ayat di pasal sebelum nya yang masih satu perikop, rumah yang dimaksudkan adalah keluarga. Kaya kotbah siapa kemarin aku lupa, tentang keluarga, bahwa perempuan itu bisa dijadikan last man standing. Bagaimana harus menjadi seseorang yang bijak dan berhikmat, tahu mengendalikan dirinya dan mensupport keluarganya or pasangan hidupnya. Right? bukannya malah manja-manja dan menjadi batu sandungan bagi orang lain. Tapi pada dasarnya aku manja, jadi gimana? 😭😢😦 ya kamu belajarlah untuk menjadi dewasa secara emosi > jadi ingat buku dari ka domi haha.

Amsal 14:2-6  Siapa berjalan dengan jujur, takut akan TUHAN, tetapi orang yang sesat jalannya, menghina Dia.
Di dalam mulut orang bodoh ada rotan untuk punggungnya, tetapi orang bijak dipelihara oleh bibirnya.
Kalau tidak ada lembu, juga tidak ada gandum, tetapi dengan kekuatan sapi banyaklah hasil.
Saksi yang setia tidak berbohong, tetapi siapa menyembur-nyemburkan kebohongan, adalah saksi dusta.
Si pencemooh mencari hikmat, tetapi sia-sia, sedangkan bagi orang berpengertian, pengetahuan mudah diperoleh.

Jujur terhadap diri sendiri, please jangan hidup dalam kebohongan. Aku ya memang orang yang susah buat mengenal diri sendiri terkadang. Gak ngerti apa maunya, tapi rewel, gak jelas mau apa?! biasanya itu terjadi kegalauan maunya a tapi harus b yang dijalanin. Gampang bimbang. Tapi aku bersyukur banget sih, melalui aku menggali Firman, semakin mengenal apa mau Tuhan, apa karakter-karakter Bapa, aku sendiri makin mengenal diri aku. Karena tiap baca, akan muncul pertanyaan-pertanyaan yang musti aku jawab. Seperti ini, sudahkan aku jujur? atau aku mengada-ada dan lebay? Terpaksa bilang ya padahal maunya bilang gak. Diluar seolah nice, tapi didalam lagi emosi jiwa. 😥 sebenarnya tertusuk juga sih kemarin. Marah tapi gak tega akhirnya dikerjain juga tapi dengan kesal. Mohon ampun ya Be. tapi itu yang aku rasain, gamau juga munafik bilang gak apa apa kog. it's okey. tapi mau ngomong apa adanya juga, jujur dengan apa yang aku rasakan. Ya aku harus juga bertobat supaya aku tetep tulus ketika bantu orang. Bukannya dengan bersungut-sungut. Aku lebih enjoy Bapa dalam pekerjaanku. Meski banyak hal-hal yang bisa banget jadi alasan buat aku mengeluh ya, seperti tiba-tiba muncul gap yang kelewatan di awal requirements system, terus ada miskom, terus ya mungkin memang kurang pengalaman, tapi itu pembelajaran, bikin aku jadi melakukan proses berulang-ulang. Kaya kata diaz ya, yawdalah gpp biar tambah pinter. Ya sih, jadi hafal banget ya. hahaha. Kalo ada waktu aku mau tulis buat knowledge base sih Be. Thank you Bapa, mungkin itu cara dari Bapa supaya aku belajar jadi pintar. 😚😘

Amsal 14:6-7  Si pencemooh mencari hikmat, tetapi sia-sia, sedangkan bagi orang berpengertian, pengetahuan mudah diperoleh.
Jauhilah orang bebal, karena pengetahuan tidak kaudapati dari bibirnya.

Pernah gak sih perang ayat?! jadi gunakan ayat untuk mencari pembenaran ato untuk menyerang orang lain?! pernah sih. ampun Be. huhu. Pernah ya waktu itu ada nanya tapi bebal banget, ngeyel, ampun deh. ato lagi beda pendapat, terus sok sokan rohani, kasih ayat-ayat supaya orang itu terpuruk ato kita menang dalam kontes perbedatan itu, gak mau diremehin. Alay banget. Salah banget gitu kalo sampai pakai Firman Tuhan untuk tujuan seperti itu. Seperti si pencemooh yang mencari hikmat tetapi sia-sia. Gak berguna, kamu prim cari-cari ayat untuk menghakimi orang lain! ato untuk membenarkan kesalahan kamu. Iya Be, sekarang uda berasa ngeri banget. Karena tiap aku mengajar, nanti akan diminta pertanggungjawaban. Aku jadi mau sangat berhati-hati untuk berbicara ya Bapa. Meski sebenarnya hal ini bisa aku bikin minder ato lebih memilih diam. Tuhan bilang jadilah saksi-saksiKu. aku harus terus bicara tentang kebenaran. Udahalah, aku gak bakal bisa hidup tanpa Roh Kudus. Andalkan Tuhan saja. Terlihat banget aku bukan apa-apa tanpa Bapa.

Amsal 14:12-13  Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut.
Di dalam tertawa pun hati dapat merana, dan kesukaan dapat berakhir dengan kedukaan.

Jangan menggunakan pengertianmu sendiri, bahaya banget ya, sepertinya jalan aku uda lurus nih, eh ternyata ada dosa yang aku gak sadar ato salah dalam mengambil keputusan. Kaget sih ditanya seperti counting the cost kemarin. Tapi perlu juga, aku tahu dan ingat supaya aware ama diri aku. kelemahan aku. Just be real, minta tolong ke orang bukan hal yang memalukan kog. Semangat prim!!!

Amsal 14:15  Orang yang tak berpengalaman percaya kepada setiap perkataan, tetapi orang yang bijak memperhatikan langkahnya.

Amsal 14:16-18  Orang bijak berhati-hati dan menjauhi kejahatan, tetapi orang bebal melampiaskan nafsunya dan merasa aman.
Siapa lekas naik darah, berlaku bodoh, tetapi orang yang bijaksana, bersabar.
Orang yang tak berpengalaman mendapat kebodohan, tetapi orang yang bijak bermahkotakan pengetahuan.

Aku belajar tentang bagaimana aku harus bersikap kritis dan gak gampang puas dalam belajar dan menggali Firman, juga untuk terus belajar menjadi dewasa dan memiliki penguasaan diri yang benar seperti yang Bapa ajarkan. Berhenti mengeluh tapi bersyukurlah Prima. Lakukan yang benar supaya kamu enjoy, dan aku pasti joyfull banget kalo Bapa tersenyum ke aku. 😘😍

Comments

Popular posts from this blog

Siapakah yang boleh datang kepada Tuhan?

Ucapan syukur dan nasehat untuk bertekun

Nasehat untuk menghadapi orang fasik