Hikmat

Bapa, sebenarnya aku uda mampu belajar dari kitab amsal belom ya Be? Ketika aku baca ayat demi ayat, ini seperti kata-kata indah yang dibuat oleh orang yang sangat terpelajar, pandai, dan bijaksana. Beberapa poin mungkin tersurat langsung apa yang pembaca bisa belajar dari sana. Tapi menurutku lebih dari itu seharusnya yang aku bisa belajar. Seperti ada hal-hal tersembunyi yang aku belom bisa liat.

Pada pasal 1 Salomo bilang

Amsal 1:7  Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.

Didikan semua dari amsal ini. Ayat ini ingatkan aku lagi, bahwa aku harus takut akan Tuhan. Bukan takut jadi harus bersembunyi, tapi respek. Gimana aku harus patuh, dan gak main-main dengan hukum Tuhan. Gimana aku juga harus benci hal-hal yang dibenci oleh Allah.

Amsal 1:29-33  Oleh karena mereka benci kepada pengetahuan dan tidak memilih takut akan TUHAN,
tidak mau menerima nasihatku, tetapi menolak segala teguranku,
maka mereka akan memakan buah perbuatan mereka, dan menjadi kenyang oleh rencana mereka.
Sebab orang yang tak berpengalaman akan dibunuh oleh keengganannya, dan orang bebal akan dibinasakan oleh kelalaiannya.
Tetapi siapa mendengarkan aku, ia akan tinggal dengan aman, terlindung dari pada kedahsyatan malapetaka."

Sebelumnya aku belajar tentang bagaimana berusaha menyenangkan hati manusia itu adalah jebakan yang dibuat iblis untuk buat aku terperangkap di roda putar hamster, seolah aku sudah berjalan jauh padahal gak beranjak dari tempat aku semula. Kesia-siaan. Gak bakal ada ujungnya, dah gitu bakal bikin adanya ketakutan, such as takut ditolak, takut gak diterima, takut kecewain orang. Lupa, bahwa permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan. Menyenangkan manusia gak akan bisa buat kamu merasakan damai! Gak penting apa kata orang, yang penting aku tahu kemana aku melangkah, apa tujuan dari hidupku.

Terus gimana dengan pasal ini, dengarkan teguran! padahal sebelomnya dibilang pendapat orang itu gak penting! terus sekarang dengarkanlah tegoran orang, artinya dengerin pendapat orang dong?! gimana sih. Yah, itulah kenapa diperlukan yang namanya hikmat. Ketika seseorang menegor, lihat apakah hal itu sesuai dengan kebenaran yang ada di alkitab? Ya kalo sesuai, dan memang benar adanya, ya berubah! atau karena hanya perasaan emosional aja ato hal yang dilihat wajar oleh dunia, tegoran yang bisa bikin insecure ato curi iman?! ignore aja gitu!

Semakin aku dekat dengan Tuhan, aku akan punya hikmat untuk mengerti mana yang benar dari Tuhan mana yang enggak.

Aku belajar juga, bahwa semua ada konsekuensi yang dihasilkan dari keputusan yang aku ambil. Seperti Salomo bilang.

Amsal 1:32-33  Sebab orang yang tak berpengalaman akan dibunuh oleh keengganannya, dan orang bebal akan dibinasakan oleh kelalaiannya.
Tetapi siapa mendengarkan aku, ia akan tinggal dengan aman, terlindung dari pada kedahsyatan malapetaka."

So berhati-hatilah. Jangan terlalu cepat berbicara sebelum aku pikirkan matang-matang dan jangan terlalu cepat bertindak jika belom mempertimbangkan konsekuensinya. Mungkin ada yang berpikir orang yang cerdas, adalah orang yang bisa melakukan semuanya dengan cepat, memutuskan dengan cepat. Tapi menurutku salah. Gak ada hal yang instan itu baik. Kalaupun aku sekarang melihat ada orang-orang yang bisa dengan cepat kasih ide, kasih nasehat dengan tepat, ambil keputusan yang berani dengan cepat dan hasilnya mengagumkan, itu bukan karena dipikirkan dengan singkat tetapi karena orang tersebut sudah banyak belajar dan memilki pengalaman serupa yang banyak, dan beberapa di antaranya memang mempunyai talent kebijaksanaan. Itulah yang aku percaya sih, seperti itu.

Amsal 2:5-6  maka engkau akan memperoleh pengertian tentang takut akan TUHANdan mendapat pengenalan akan Allah.
Karena TUHANlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian.

Aku baca entah dimana lupa. Bilang apa yang paling sering kamu cintai adalah apa yang paling sering kamu pikirkan. Seberapa sering kamu memikirkan Yesus? apa yang Dia rasakan, apa yang Dia sudah lakukan untuk kamu.

"Ketika kamu merasa Tuhan gak peduli denganmu, kamu membuat-Nya sedih"

Bener juga quote ini. Aku aja bisa kesel, ketika aku uda care ama orang, sayang ama orang, giving ama orang. aku merasa aku uda cukup dekat dan menganggap dia sahabat. Tapi orang ini bilang, kamu tahu kan aku gak punya orang dekat, dan ga punya sahabat! Itu akan sangat bikin aku sedih. Searah apa yang aku lakuin, dan ternyata orang yang aku kasih gak pernah merasa, banyak orang yang mengasihi dia. Bahkan bisa jengkel juga. Gimana Yesus, yang uda mati dan menderita buatku. Tapi aku bisa bilang begitu. Pasti Bapa sangat sedih. Hmmh...

Bapa ampuni aku, dan Bapa juga pasti sangat sedih kalo aku gak lakukan hal-hal yang udah Bapa ajarkan ke aku. Aku ngeyel, keras hati dan seolah-olah gak mau tau dan gak mau melihat bahwa aku sudah salah.

Amsal 2:20-22  Sebab itu tempuhlah jalan orang baik, dan peliharalah jalan-jalan orang benar.
Karena orang jujurlah akan mendiami tanah, dan orang yang tak bercelalah yang akan tetap tinggal di situ,
tetapi orang fasik akan dipunahkan dari tanah itu, dan pengkhianat akan dibuang dari situ.

Bapa, thank you untuk kebaikan Tuhan yang aku banyak terima. Aku happy Bapa untuk Nita yang udah kembali semangat, untuk group yang semakin bertumbuh, untuk orang-orang, dan pekerjaan baik yang Bapa berikan. Bapa, aku mungkin gak akan mampu selesaikan pekerjaanku sendiri, tapi aku punya Engkau, Allah yang mampu ciptakan semuanya. Hal yang kecil banget buat selesaikan pekerjaan-pekerjaan ini. Tapi aku ngerti Bapa mau aku belajar untuk aku bisa handle hal hal ini, untuk aku bisa menangkan customer ini. Gak mengulang kesalahan yang sama yang udah tim buat untuk ke depannya. Mungkin Tuhan lagi siapkan aku untuk sesuatu. Aku agak stress sih, haha. Tapi aku pasti bisa karena Bapa ada disisiku. Aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku.

Bapa, makasih banget ya. Love you Bapa. Peluk. 😊

Comments

Popular posts from this blog

Siapakah yang boleh datang kepada Tuhan?

Ucapan syukur dan nasehat untuk bertekun

Nasehat untuk menghadapi orang fasik