Start over

Pagi Be. Thank you Bapa. Aku sadar, 2 hari belakangan aku gak fokus ama Bapa, aku gak deep dalam saat teduh nya aku, pikiranku kacau. Terlihat aku gak bisa berkonsentrasi dan enjoy waktu aku bersaat teduh. Hari jumat, aku gak konsentrasi karena aku kepancing, gemes ama tarida, aku merasa dia ngetest kami bagaimana pengetahuan kami tentang bible. Akhirnya aku saat teduhnya malem. Terus kemarin, pikiranku kacau semua, karena terlalu happy bisa jalan ama bengkoang, ada meldi juga, ada rina juga, ada sari juga, tety juga. Terus ak melihat ka dinar care banget juga. Mulai rame lagi di grup. Bapa, di pikiranku kemarin yang sudah aku tulis juga, terbesit di pikiranku kalau mungkin aku akan bisa start over ama bengkoang lagi. Aku merasa he still has fellings for me. Who cares lah. Terus juga pikiran-pikiranku penuh dengan kasih juga dari brothers sisters ku Bapa, aku merasakan mereka mengasihi aku. Aku tahu Bapa, disaat seperti itulah kadang aku merasa sangat secure dan bisa untuk berdiri tanpa Bapa. Aku terharu dengan kasih brothers sisters nya aku. Hmmmh, tapi aku punya alert gitu, dan pagi ini pun ketika pertama kali baca 2 Tesalonika aku merasa 'ini biasa aja', aku gak excited, aku gak ngerti juga apa yang aku bisa belajar, akhirnya aku pray lagi ama Bapa, lebih serius, aku mencoba untuk ulangi setiap ayat yang masih ada dikepalanya aku, fokus. Dimulai dari ayat ini

2 Tesalonika 1:3  Kami wajib selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu, saudara-saudara. Dan memang patutlah demikian, karena imanmu makin bertambah dan kasihmu seorang akan yang lain makin kuat di antara kamu,

Setiap kali aku berdoa dan mengucap syukur apa sih yang aku deskripsiin?
Hal-hal yang menyenangkan hatiku, aku mengucap syukur karena aku memiliki hal-hal yang aku anggap precious, seperti keluarga, keluarga rohani aku, waktu aku bersama mereka, kasih yang aku terima, prestasi yang aku dapet, ya semua tentang yang uda aku terima.


Pernah gak mengucap syukur untuk jemaat? Untuk setiap pertumbuhan mereka?
Jarang banget, kecuali ya saat event-event tertentu doang, atau pas baru selesai dibahas.


Seberapa sering aku berdoa dan mengucap syukur karena kemuliaan Tuhan dinyatakan melalui apapun dan siapapun?
Aku tertusuk Bapa. Padahal aku merasa hubunganku ama Bapa sudah mulai baik, dilihat dari frekuensi saat teduhnya aku, tapi ternyata aku masih searah. Masih konsentrasi dengan diriku. Fokus seseorang bisa dilihat dari apa yang orang itu bersyukur. Mungkin aku bersyukur karena pertumbuhan seseorang, tapi bukan karena kemuliaan Tuhan dinyatakan melainkan ya hal itu mungkin baik dan memotivasi aku juga, aku bisa melihat bukti-bukti, Tuhan bisa mengubahkan karakter seseorang.


Mulai deh, aku mencoba untuk bermeditasi, flashback, memori apa yang cukup kuat untuk bisa muncul di pikiranku? Ada banyak kenangan yang membuat aku terharu sama Tuhan, but aku merasa lebih teduh, dan enjoy, feels secure with God. Kemudian muncul pertanyaan:

Apa prim, karakter dari Bapa yang paling bisa bikin kamu melting?

2 Tesalonika 3:3  Tetapi Tuhan adalah setia. Ia akan menguatkan hatimu dan memelihara kamu terhadap yang jahat.

1 Yohanes 4:10  Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.

Karena Tuhan itu setia, Dia gak akan meninggalkan aku yang membuat aku secure, Bapa gak akan khianati aku, Bapa akan selalu menjadi tempat aku untuk pulang, Bapa mengasihi aku lebih dulu bahkan sebelum aku mengenal Dia, hal ini menunjukkan 'aku berharga' hidupku mempunyai arti. Meski terkadang aku merasa aku gak layak, dan gak cukup berharga untuk seseorang bisa pertahanin suatu hubungan, dan akhirnya mereka capek, bosan dan pergi dari aku. 2 Hal ini hal yang 'paling' aku bersyukur untuk Bapa.

Moment apa yang paling berharga dalam perjalananmu ama Bapa?
Sempet bingung, karena everyday selalu dapet banyak moment yang buat aku bersyukur kepada Bapa. Tapi muncul lah pasti mungkin itu yang pertama paling berkesan dalam hidup aku. Ketika Bapa berikan aku kesempatan untuk berbalik dari cara hidup lama, dan kesempatan untuk mengenal Bapa. Saat aku pertama mulai bible studi. Dimana aku juga berkomitmen mau hidup bener, dimana aku merasa hidupku sudah gak ada artinya, aku cuma mau cari Tuhan, aku mau dibaptis, aku mau hidupku bermanfaat, dan mau lakukan apapun waktu itu. Kemudian Bapa buka jalan. Bapa, ajari aku, Bapa kenalkan diri-Nya secara pribadi kepadaku, kasi tahu, uda lama Bapa pengen sebuah hubungan denganku, belajar tentang apa yang Tuhan mau, belajar apa itu dosa, belajar apa itu gereja, tahu bahwa Yesus uda berkorban, dan merasakan semua yang mungkin jadi penderitaan yang aku pernah rasakan, apa itu konsekuensi dosa, apa impian Bapa buat aku.


So gratefull banget Bapa. Hmmm. Gak ada kata yang bisa ungkapin apa yang aku rasakan pagi ini.
Bapa, Engkau paling tahu apa yang ada di hatiku. Aku pengin bisa berbuah jiwa Bapa. Gak ngerti, tadinya mau banget ajak bengkoang gereja, kalo gak bisa itu ada 3 hal yang aku pikirin. pertama, mungkin Bapa belom mau mempercayakan bengkoang buat kenal Bapa deep, karena aku belom strong, dan masih gampang tertipu daya iblis > baperan. Kedua, aku kurang banyak melakukan usaha, buat siapapun gak cuma bengkoang, bahkan buat keluarga jasmani aku. Ketiga, Bapa masi mau aku bertekun, dan memang belum waktu Tuhan sendiri. Aku gatau yang mana sih.
Tapi selalu positif thingking, akan adanya pengharapan di dalam Tuhan.

2 Tesalonika 2:3  Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa,
Jangan mau disesatkan oleh pikiran-pikiran jahat, sampai Tuhan datang.

2 Tesalonika 2:13  Akan tetapi kami harus selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu, saudara-saudara, yang dikasihi Tuhan, sebab Allah dari mulanya telah memilih kamu untuk diselamatkan dalam Roh yang menguduskan kamu dan dalam kebenaran yang kamu percayai.
Aku mengucap syukur, karena Bapa sangat mengasihi, dan memberikan Roh Kudus untuk memberikan pengertian dan hikmat buat aku.

2 Tesalonika 2:15-16  Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis.

Dan Ia, Tuhan kita Yesus Kristus, dan Allah, Bapa kita, yang dalam kasih karunia-Nya telah mengasihi kita dan yang telah menganugerahkan penghiburan abadi dan pengharapan baik kepada kita,

Tuhan telah memberikan penghiburan dan pengharapan, karena banyak orang bisa terus hidup karena mereka memiliki pengharapan. Apalagi untuk jemaat pada saat itu, bagaimana mereka menerima penindasan dan penganiayaan hebat seperti itu. Mereka bertahan karena mereka memiliki pengharapan, dan aku yakin pasti pengharapan itu sangat kuat, sampai mereka gamau menyerah untuk tujuan mereka itu.

2 Tesalonika 3:10-11  Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan.

Kami katakan ini karena kami dengar, bahwa ada orang yang tidak tertib hidupnya dan tidak bekerja, melainkan sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna.

Sebenarnya yang paling menarik itu di kalimat terakhir ya 'melainkan sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna'. Kayanya aku banyak melakukan hal yang gak berguna. Hmm, apa ya. Seperti bengong-bengong, ngomong gak penting, terlalu banyak tidur dan gak melakukan pekerjaan Tuhan, main games mungkin. Sibuk memikirkan betapa bosannya aku, sibuk memikirkan kegiatan apa yang harus aku lakukan, ato sibuk memikirkan apa yang bisa aku kasi lagi ke orang.

2 Tesalonika 3:13-15  Dan kamu, saudara-saudara, janganlah jemu-jemu berbuat apa yang baik.

Jika ada orang yang tidak mau mendengarkan apa yang kami katakan dalam surat ini, tandailah dia dan jangan bergaul dengan dia, supaya ia menjadi malu,
tetapi janganlah anggap dia sebagai musuh, tetapi tegorlah dia sebagai seorang saudara.

Menjaga diriku dengan siapa aku harus akrab, supaya aku enggak ikut kondisi manusia, apalagi aku cuma orang biasa. Petrus aja bisa kebawa orang-orang di sekelilingnya menjadi munafik, sampai dia ditegor oleh paulus di buku Galatia. Apalagi aku, yang suka bimbang ini.

Bapa, thank you banget buat badan juga sih, kemarin capek banget ampe rasanya badan bergerak, pendengaran uda keganggu, mata berat banget, masuk angin, tapi pagi ini aku bisa pagi, sejuk, damai. Thank you Bapa. So grateful melihat kebesaran Tuhan dalam hidupku. Thank you for loving me first.

Comments

Popular posts from this blog

Siapakah yang boleh datang kepada Tuhan?

Ucapan syukur dan nasehat untuk bertekun

Nasehat untuk menghadapi orang fasik