Baiklah kita melayani

Pagi ini belajar tentang pelayanan, Bapa aku terharu. Karena hati beberapa orang yang mau peduli ama aku, aku bisa ada disini sekarang. Bapa, thank you banget ya untuk orang-orang yang sudah Bapa percayakan tanggungjawab itu untuk berjalan bersamaku juga saat ini. Ya aku rasa banyak penyangkalan diri dan pengorbanan mereka buatku.

1 Tesalonika 2:2  Tetapi sungguhpun kami sebelumnya, seperti kamu tahu, telah dianiaya dan dihina di Filipi, namun dengan pertolongan Allah kita, kami beroleh keberanian untuk memberitakan Injil Allah kepada kamu dalam perjuangan yang berat. 

Bersyukur banget Bapa untuk setiap orang yang mereka mau memberikan yang terbaik untuk Tuhan. Mereka memiliki keberanian untuk melakukan penginjilan, tau lah, yang namanya akan ada penolakan tapi orang-orang ini mau figth, bertekun untuk menolong satu jiwa berbalik kepada Tuhan.

1 Tesalonika 2:4  Sebaliknya, karena Allah telah menganggap kami layak untuk mempercayakan Injil kepada kami, karena itulah kami berbicara, bukan untuk menyukakan manusia, melainkan untuk menyukakan Allah yang menguji hati kita.

Paulus memandang pelayanan adalah kepercayaan yang diberikan Tuhan untuknya.

Sebenernya aku orang yang takut untuk mengambil suatu langkah pelayanan. Aku takut terlihat orang, makanya lebih suka bekerja di balik layar saja. Aku merasa 'ga pantas' dan banyak orang lain yang menurutku jauh lebih baik dari aku untuk melakukan banyak pelayanan. Padahal aku tahu juga, Tuhan itu sudah menciptakan manusia dengan tujuan dan pelayanannya masing-masing. Biasanya ya, aku akan bilang ama Tuhan, Bapa sepertinya aku gak siap deh, nanti dulu aja ya. Aku harus belajar lebih banyak dulu baru aku mampu, baru aku siap. Aku nanti akan melakukannya 'pasti' tapi jangan sekarang. Seperti itu terus, karena takut. Tapi kalo ngeliat Paulus, dia berjuang, gak peduli dia dianiaya, di cemooh, tapi dia terus berjalan dengan iman dia, dan percaya Tuhan akan memberikan pertolongan. Ya memang bener! Bapaku adalah Bapa yang gak pernah mau mempermalukan anak-Nya. Kenapa aku masih ragu, aku takut, padahal Tuhan itu memberikan keberanian! Tuhan menguji hati kita. Bagaimana hasil nya itu adalah proses belajar yang Bapa mau. Lakukan pelayananmu dengan segenap hati, bukan untuk menyenangkan hati manusia tapi untuk menyenangkan hati Tuhan.

1 Tesalonika 2:5-6  Karena kami tidak pernah bermulut manis — hal itu kamu ketahui — dan tidak pernah mempunyai maksud loba yang tersembunyi — Allah adalah saksi --
juga tidak pernah kami mencari pujian dari manusia, baik dari kamu, maupun dari orang-orang lain, sekalipun kami dapat berbuat demikian sebagai rasul-rasul Kristus.

Kemudian lagi masalah motivasi pelayanan. Gampang sebenernya untuk dapetin hati orang dengan aku hanya bilang yang baik-baik saja tentang Tuhan, bicara hanya tentang kebaikan Tuhan, tentang grace, tentang mujizat. Tapi coba aku ngomongin tentang dosa, orang kebanyakan akan marah, kemudian pergi perlahan. Memang itu gak populer banget buat dibicarain, hal yang tabu. Tapi bible bilang supaya saling mengaku dosa supaya sembuh.

Motivasi apa buat pelayanan? karena disuruh pembimbing? buat isi waktu luang? biar kece? supaya gak dilihat lemah dan ditegor? supaya dapet pujian? jadi selebriti yang dikenal banyak orang? Bible bilang pelayanan itu karena kepercayaan yang Tuhan berikan. Selidiki lagi hati, murnikah pelayanan yang dilakukan?

Sebenernya keliatan pelayanan seseorang, keliatan apa yang menjadi motivasi orang. Ketika masalah datang, ketika pelayanan nya gak berjalan baik, dan menuai kritikan. Apakah dia tiba-tiba hilang ditelan bumi? marah dan melarikan diri? Atau dia mau dengan rendah hati mendengarkan dan memperbaiki kesalahan untuk pekerjaan ke depannya lagi? Terlihat bagaimana cara orang mendedikasikan dirinya dalam pelayanan.

Bagaimana sih cara melayani yang Tuhan mau?
1 Tesalonika 2:7-8, 11-12  Tetapi kami berlaku ramah di antara kamu, sama seperti seorang ibu mengasuh dan merawati anaknya.
Demikianlah kami, dalam kasih sayang yang besar akan kamu, bukan saja rela membagi Injil Allah dengan kamu, tetapi juga hidup kami sendiri dengan kamu, karena kamu telah kami kasihi.
Kamu tahu, betapa kami, seperti bapa terhadap anak-anaknya, telah menasihati kamu dan menguatkan hatimu seorang demi seorang,
dan meminta dengan sangat, supaya kamu hidup sesuai dengan kehendak Allah, yang memanggil kamu ke dalam Kerajaan dan kemuliaan-Nya.

Baca ayat ini aku langsung ingat beberapa nama si itu, ini dan itu, haha. Ka novi, ka dinar, ci hanny. Berlaku ramah seperti seorang ibu mengasihi anaknya. yang aku suka mereka gak menuntut, mereka aware sama diriku terlebih dahulu baru kemudian pekerjaan yang aku lakukan. Bukannya datang terus set ekspektasi mereka, buat banyak list menyebalkan yang harus aku kerjakan. Meski kadang suka berantem, aku gamau lakuin tapi mereka sabar dan berdewasa. Aduh gak tahan kalo mereka uda hugs haha.. kadang pengen nangis, kalo pas lagi capek capeknya.. So, lakukan lah seperti itu juga. Tulus melakukan pelayanan, berlaku ramah kepada semua orang, dan mengasihi dengan cara yang benar.

1 Tesalonika 2:17, 19-20  Tetapi kami, saudara-saudara, yang seketika terpisah dari kamu, jauh di mata, tetapi tidak jauh di hati, sungguh-sungguh, dengan rindu yang besar, telah berusaha untuk datang menjenguk kamu.
Sebab siapakah pengharapan kami atau sukacita kami atau mahkota kemegahan kami di hadapan Yesus, Tuhan kita, pada waktu kedatangan-Nya, kalau bukan kamu?
Sungguh, kamulah kemuliaan kami dan sukacita kami.

Tuhan selalu memberikan buah yang bisa kita lihat sebagai hasil dari pelayanan, kadang kalo bisa bantu orang, aku akan menjadi lega, kemudian bersyukur. Seperti Paulus, ketika dia melihat jemaat yang bertumbuh dia sangat bersukacita, jerih payahnya gak dia lihat lagi, dan dia memuliakan Tuhan. Aku ngerti banget, ketika melihat entah siapapun itu yang pernah dibantu kemudian bertumbuh pesat dan dekat dengan Tuhan pasti bangga dan lega melihatnya.

Bapa, thank you ya. Sangat bersyukur untuk banyak yang Tuhan berikan.

Comments

Popular posts from this blog

Siapakah yang boleh datang kepada Tuhan?

Ucapan syukur dan nasehat untuk bertekun

Nasehat untuk menghadapi orang fasik