Bertekun dalam segala sesuatu

Yakobus 5:7-9  Karena itu, saudara-saudara, bersabarlah sampai kepada kedatangan Tuhan! Sesungguhnya petani menantikan hasil yang berharga dari tanahnya dan ia sabar sampai telah turun hujan musim gugur dan hujan musim semi.
Kamu juga harus bersabar dan harus meneguhkan hatimu, karena kedatangan Tuhan sudah dekat!
Saudara-saudara, janganlah kamu bersungut-sungut dan saling mempersalahkan, supaya kamu jangan dihukum. Sesungguhnya Hakim telah berdiri di ambang pintu.

Betapa pentingnya memiliki kesabaran, di perikop ini lagi ada kejadian apa sih? kenapa Yakobus bilang kamu harus bersabar dan meneguhkan hatimu? Kalo dirunut ke kejadian sebelumnya, aku bisa lihat, orang-orang benar ditindas oleh orang 'kaya', bagaimana orang kaya bisa dengan gampang menghakimi dan menjatuhi hukuman karena kekuasaan dan kududukannya.

Yakobus memberikan perumpamaan bagaimana aku harus bisa bersabar menantikan kedatangan Tuhan, seperti seorang petani yang sabar menantikan musim panen. Pekerjaan petani itu kalo dipikir ya membosankan juga ya, karena akan banyak 'menanti'. Mereka juga gatau bagaimana hasilnya apakah bisa panen besar ataukah enggak. Tapi mereka terus lakukan yang terbaik di ladang mereka. Mereka tanam, mereka menyiram, menyiangi rumputnya, dijaga dari hama, dan mereka memiliki 'pengharapan' dan bersabar mengerjakan ladangnya. Pekerjaan petani bukanlah pekerjaan yang hasilnya langsung bisa dilihat dengan cepat, tapi butuh waktu tertentu dan cukup lama untuk melihat buahnya.

Seperti itulah Yakobus menencourage jemaat pada saat itu. Mungkin pekerjaan yang mereka lakukan gak langsung kelihatan hasil, tapi Yakobus mau jemaat bersabar dalam berbagai penderitaan,   serta pencobaan dan memiliki iman sampai kedatangan Tuhan.

Yakobus 5:9-10  Saudara-saudara, janganlah kamu bersungut-sungut dan saling mempersalahkan, supaya kamu jangan dihukum. Sesungguhnya Hakim telah berdiri di ambang pintu.
Saudara-saudara, turutilah teladan penderitaan dan kesabaran para nabi yang telah berbicara demi nama Tuhan.

Jangan bersungut-sungut, jangan saling menyalahkan. Sifat itu adalah natural bagi manusia, ketika menerima hal yang kurang baik, gampang muncul keluhan dari mulutku. aku tertusuk 😨 aku harus ganti kata kata ku menjadi ucapan syukur. Ketika terdesak juga, manusia secara natural aku bersikap defense, dan bisa jadi menyalahkan keadaan dan orang lain atas apa yang menimpa diri.

Yakobus 5:11  Sesungguhnya kami menyebut mereka berbahagia, yaitu mereka yang telah bertekun; kamu telah mendengar tentang ketekunan Ayub dan kamu telah tahu apa yang pada akhirnya disediakan Tuhan baginya, karena Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan. 

Bertekun itu penting, meski gak gampang dijalanin. Bisa jadi uda menyerah, karena sedikit aja angin bertiup ke arahku, gamau bertekun untuk bantu orang yang 'susah', gamau bertekun baca bible, share saat teduh, gamau bertekun untuk berdoa hal-hal yang belum terjawab, susah untuk bertekun, banyak orang mau nya cepet. Tapi Tuhan gamau, Tuhan enggak melihat seberapa banyak tapi Tuhan mau seberapa kuat kita. Proses akan memberikan kekuatan yang besar. Kalo yang instan biasanya akan cepet menguap aja. Hilang tiba-tiba. Seperti teladan yang diberikan ayub, dia bertekun dalam penderitaannya, dia enggak mengeluh kesah menyalahkan Tuhan, tetapi seperti pemazmur, dia meratap dengan memuji nama Tuhan.

Tuhan adalah Bapa yang setia, maha penyayang dan penuh belas kasihan. Bapa adalah Tuhan yang mengerti setiap kelemahan dan penderitaan yang aku alami. Jadi bagaimana aku? sudah bertekunkah di dalam iman? masih mengeluh dan menyalahkan orang lain atas apa yang terjadi dengan hidup kita? bukan, apa yang terjadi di dalam hidupku sekarang adalah apa yang sudah aku pilih sendiri, mungkin orang lain menyarankan, tapi aku sendiri yang memutuskan.

thank you Yesus, buat semua teladan yang sudah Tuhan berikan. 💗

Comments

Popular posts from this blog

Siapakah yang boleh datang kepada Tuhan?

Ucapan syukur dan nasehat untuk bertekun

Nasehat untuk menghadapi orang fasik