Confess

Bapa, thank you, segar bisa tidur enak. dikasur empuk yang hangat. Bapa, terima kasih untuk kesempatan ak bs pulang kampung. Aku merasa berbeda, ketika di rumah, aku lebih merasakan 'kasih' di keluarga jasmani. kasih itu jadi terlihat begitu indah. Bapa, aku sadar aku enggak real, aku munafik, aku sebenernya tertusuk ketika aku selesai ngomong sama Bara. tentang ayat jika ya katakan ya jika tidak katakan tidak, selain dari itu berasal dari si jahat.

dipikir pikir aku memang ga real, dan aku lebih banyak menghindari pertanyaan ato aku banyak mengurungkan niatku untuk mencurahkan apa yang sebenarnya aku rasakan dan pikirkan. kadang aku merasa, ah sudahlah udah lewat, ato sepertinya gak penting, ato sepertinya nanti pernyataanku bikin discourage orang. Jadi aku malah membiarkan semua berlalu, tanpa menyelesaikan. aku juga ingat, minggu kemarin aku jadi orang yang menyebalkan buat ka dinar ato melisa mungkin, aku banyak diam. bener bener lagi malas, bosan, up down gak jelas. seperti karet lagi lah haha. ketika ditarik dia bisa memanjang, pertumbuhan karakter kan ketika banyak diasupi gizi, maka bisa bagus, tapi saat gak dikasi makan dengan benar, dia bisa kembali ke sifat dasar orang. Aku jadi diem, terus jadi gak real, jadi gamau ngomong, jadi ga bisa ngerti lagi apa yang aku rasakan, itu sih karena ada dosa. Hmmh, gawat banget. Padahal ada Nita juga, tapi aku gak bisa jadi orang yang bener.

Ka domi bilang 'kamu harus pake hati' jangan jadi zombi prim. makanya kamu bosan, kamu malas, karena hati kamu uda gak disitu. Kamu jadi gampang capek bosan, malah pengen cari cari hal baru yang menurut kamu menarik. refreshing dulu. iya juga sih, kalo dipikir pikir, aku seperti melakukan rutinitas karena sekedar tanggung jawab, bukan karena aku senang dan passion aku, jadi aku gak bisa enjoy semua yang kulakukan disana. pokoknya supaya gak dipandang jelek.

terus nature nya aku, aku seperti cermin, cuma mantulin apa yang orang kasih ke aku, ketika orang itu banyak terbuka ama aku, maka aku juga akan banyak terbuka, bakalan banyak cerita dengan topik yang sama dengan apa yang orang tersebut bicarakan, kalo diminta sih hahaha. aku tahu aku sangat sombong, dan aku sok bijak. merasa udah bener apa yang aku lakuin, mulai jadi ngejudge orang, expect tinggi orang, negatif ama orang, aku bisa sendiri kog, aku uda cukup gedhe. Bapa, ampuni aku. Pantas ya aku bosan belajar dari kitab ulangan, isinya tuh perintah perintah jangan ini jangan itu, terus bahas tentang hukuman hukuman. Gak menarik sama sekali. Itu karena aku sendiri sebenernya gak mau menerima bahwa banyak yang harus aku perbaiki dari diriku. aku suka kata2 ka dinar, kejarlah kekudusan, daripada kamu mikirin pantangan pantangan yang harus kamu hindari, karena kamu bakal enek sendiri, dan tertarik buat lakuin itu. Bapa, aku mau bertobat Tuhan. Aku mau real kepada brothers sisters ku, aku mau mengatakan kebenaran, mengejar kekudusan supaya aku gak jauh jauh dari Tuhan. Ketika aku menunjukkan weakness nya aku, itu malah aku akan dibantu, dan bukannya jadi tanah keras yang susah lagi digemburin. Sudah cukup prim. thanks juga Tuhan, si ganda di pindah ke bandung. haha. aku udah sangat terganggu dengan ceng2 an di kantor itu Be. huhuhuhu.

Ulangan 12:8-9  Jangan kamu melakukan apa pun yang kita lakukan di sini sekarang, yakni masing-masing berbuat segala sesuatu yang dipandangnya benar.
Sebab hingga sekarang kamu belum sampai ke tempat perhentian dan ke milik pusaka yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu.

Bapa, aku yakin Bapa selalu mengarahkan aku kepada jalan yang benar. Aku mau jadi anak kecil yang obey sama Bapa nya, anak yang respek dengan Bapanya, anak yang transparan, real, gak manipulatif. Terima kasih banyak Be.

Comments

Popular posts from this blog

Siapakah yang boleh datang kepada Tuhan?

Ucapan syukur dan nasehat untuk bertekun

Nasehat untuk menghadapi orang fasik