Goliat

1 Samuel 17:4-7  Lalu tampillah keluar seorang pendekar dari tentara orang Filistin. Namanya Goliat, dari Gat. Tingginya enam hasta sejengkal.
Ketopong tembaga ada di kepalanya, dan ia memakai baju zirah yang bersisik; berat baju zirah ini lima ribu syikal tembaga.
Dia memakai penutup kaki dari tembaga, dan di bahunya ia memanggul lembing tembaga.
Gagang tombaknya seperti pesa tukang tenun, dan mata tombaknya itu enam ratus syikal besi beratnya. Dan seorang pembawa perisai berjalan di depannya.

Penjelasan di atas, adalah bagaimana kekuatan ato kemampuan si goliat. Goliat memiliki perawakan yang besar, dia kuat, baju besinya saja sangat berat, seperti itulah manusia, begitu juga aku, kadang dengan beberapa hal yang pernah aku capai, itu bisa menambahkan catatan kekuatanku ato kesuksesanku terus abis itu dosa kesombongan biasanya akan muncul. Gak bersyukur dengan apa yang Tuhan berikan tetapi malah mulai menghitung, Tuhan ini loh yang uda aku capai, abis itu mulailah membuat list apa apa aja yang menjadi kekuatan aku dan digunakan untuk menyombongkan diri. Seperti Goliat, karena dia merasa diri dia adalah seorang yang paling kuat disana dia menantang bangsa Israel.

1 Samuel 17:9-10  Jika ia dapat berperang melawan aku dan mengalahkan aku, maka kami akan menjadi hambamu; tetapi jika aku dapat mengungguli dia dan mengalahkannya, maka kamu akan menjadi hamba kami dan takluk kepada kami."
Pula kata orang Filistin itu: "Aku menantang hari ini barisan Israel; berikanlah kepadaku seorang, supaya kami berperang seorang lawan seorang."

Goliat sangat percaya diri dengan apa yang dia punya, dan dia yakin gak bakalan ada yang bisa mengalahkan dia. Tapi aku taulah bagaimana akhir dari cerita ini. Goliat dikalahkan oleh Daud yang masi muda dan kurus.

Disini aku belajar bahwa semua gift dan kekuatan itu dari Tuhan, ga ada alasan buat aku menyombongkan diri. Seperti peribahasa tentang padi, semakin padi berisi dia akan semakin merunduk, semakin banyak experience seharusnya aku harus semakin humble, tau darimana semua itu berasal. Gak perlu itung itungan, buat apa. Emang kalo dibangga bangga in dengan berlebihan, ak bakal dapat sesuatu yang berbeda? Dapet duit? Dapet makanan? aku rasa enggak, yang mungkin didapat malah tegoran terus malah jadi batu sandungan. Boleh diingat, supaya aku bersemangat, dan percaya diri untuk melakukan misi misi aku selanjutnya, tapi tetap liat hati, jangan sampai melenceng, dan mendukakan hati Tuhan.

Comments

Popular posts from this blog

Siapakah yang boleh datang kepada Tuhan?

Ucapan syukur dan nasehat untuk bertekun

Nasehat untuk menghadapi orang fasik