Ketika kita masih berdosa

Baru baru ini aku belajar lagi dari buku Thirty Days at the Foot of the Cross. Dulu uda sempat baca beberapa bab, cuma memang belom selesai. Sejauh ini, aku baca buku ini aku belajar untuk benar benar menjadi humble. Masih teringat kuat. Bab 1,  buku ini dibahas tentang ketika kita masih berdosa.

Roma 5:8  Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.

Aku kutip dikit yah, kita sama sekali tidak merasa senang saat kita tahu bahwa kita tidak dikasihi. Kita juga takkan merasa jauh lebih baik ketika kita tidak yakin bahwa kita dikasihi. Tetapi alangkah berbedanya saat kita tahu pasti bahwa kita dikasihi. Saat ada suatu tindakan yang membuktikannya.

Seringkali, aku merasa gak aman ketika ada orang yang tiba tiba berbuat baik sama aku. Aku curiga, mereka punya maksud tertentu. Kadang aku dikasihi karena uang or hasil kerja. Banyaklah alasan yang akan muncul dalam list, alasan mengapa seseorang bisa mengasihi satu sama lain dengan berbagai syarat duniawi. Kenapa kamu mau dekat dengan dia, oh karena dia baik, karena aku merasa diterima, atau mungkin karena dia penampilannya oke, karena dia pintar, karena dia artis, dan masih banyak alasan.

Tapi kasih tanpa syarat? Siapa yang memiliki? Hanya Yesus yang punya. Satu ayat saja dari Roma 5: 8, sudah buat aku sangat bersyukur. 😢😭 Mana ada orang bisa langsung mengasihi orang yang mungkin engga menegenal diriku. Mana mau aku mengasihi orang yang enggak aku kenal? Tapi Yesus mau, dia terus mengasihi aku. Studi bible tadi ya, bahas tentang pertobatan. Ingetin aku sendiri, aku pernah yang kecewa dengan manusia. Saat aku kecewa, pasti terpikir olehku untuk berhenti mengasihi orang tersebut. Ignore ajalah. Chat ku ga dibalas, kesel juga lama lama. Aku gak diperhatiin, aku mulai malas. Banyak sekali syarat ya kalo aku pikirkan lagi sekarang sekarang ini. Tuhan, selalu gak menyerah untuk hidupku. Aku mau belajar mengasihi seperti Bapa mengasihiku.

Bapa, ga ada kata kata yang cukup pantas aku ucapkan untuk mengungkapkan betapa aku sangat bersyukur Bapa menjamah diriku, bahkan ketika aku masih belum mengenal Engkau, dan aku pernah yang sangat menyakiti Bapa.

Apakah ada orang dalam hidupku sekarang yang aku kasihi dengan bersyarat?

Adakah orang yang aku pedulikan hanya selama mereka bersikap baik, dan memperlakukan aku seperti apa yang aku inginkan?

Bisakah aku mengasihi orang lain tanpa syarat?

Tuhan udah kasih, aku harus pay it forward. Bersyukur ada disini. Thank you Tuhan.

Comments

Popular posts from this blog

Siapakah yang boleh datang kepada Tuhan?

Ucapan syukur dan nasehat untuk bertekun

Nasehat untuk menghadapi orang fasik