Joyful from God vs People

Tuhan, terima kasih untuk keluarga rohani yang aku miliki. Aku sendiri tahu Bapa, aku sombong. Aku mencoba untuk bisa dewasa, not be childish. Aku ingin belajar untuk joyful because of God, not human.

Filipi 2:2-3  karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan,
dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;

Bapa, aku bersyukur memiliki saudara seiman di kerajaan Allah. Aku bersyukur ada mereka yang banyak bantu aku secara rohani, karir, financial, love dan hal hal kecil yang mungkin ga penting. Aku sangat mengasihi mereka. Bagiku mereka adalah keluargaku, karena disini aku jauh dari orang tua dan keluarga jasmani aku. Namun, saat salah satu dari orang orang yang kupilih tersebut pergi dan saat mereka ga perhatiin aku, aku merasa lonely, kecewa, ga happy, egois. Maunya mereka sama aku, spend waktu sama aku.

Terus apakah salah memiliki sahabat yang dekat? Apa gak boleh ketika aku mengasihi sisters dan brothers ku? Tuhan sendiri mengajarkan kasih bukan? 

Ya, itu benar Tuhan mengajarkan kita mengasihi sesama kita seperti kita mengasihi orang lain. Di bible pun, Yesus memiliki orang orang terdekat yang dijadikan sahabat. Jadi aku tau, gak salah memiliki sahabat. Tetapi hal itu akan menjadi salah, ketika aku lebih menyayangi mereka daripada Tuhan. Saat aku egois hanya ingin menyenangkan hatiku dan tidak bertumbuh dalam iman. Lebih buruknya lagi kalau, hal tersebut menjadi batu sandungan bagi orang lain. Father, maafkan aku ya Tuhan. Aku mengerti ini, tapi aku selalu merasa sangat senang ketika aku spend waktu dengan orang orang yang aku pilih tersebut. Kemurnian hati, perlu dijaga. Tuhan ada di nomor satu! Dan aku punya saudara saudara yang lain nya, berbaur dan menjalin persahabatan dengan lebih banyak orang lagi. Bersikap bijak, supaya aku bisa real dan memiliki karakter seperti Yesus.

Bapa, bantu aku untuk bisa lebih rendah hati untuk mau keluar dari zona nyamanku ini. Untuk bisa lebih kenal banyak orang secara tulus, bukankah Tuhan sudah memberikan teladan kepadaku? Apakah aku peduli dengan orang lain yang mungkin sedang perlu dibantu? Apakah aku mau tau kesusahan yang sedang dialami oramg lain?

Enjoy dengan siapapun aku berjalan, Tuhan tahu menempatkan siapa siapa saja disekeliling kita supaya aku bertumbuh di dalam Tuhan. Keep yang namanya sahabat, mereka bisa bantu alarm ketika aku mulai salah jalan atau jatuh dalam dosa dan bisa ingatkan aku untuk terus bertumbuh dan berubah. Lebih bijak dalam melihat keadaan, waktu dan tempat. 😄

Bapa, thanks for today. Terima kasih untuk tegoran hari ini. Itu adalah tanda bahwa Engkau sangat mengasihiku.

Comments

Popular posts from this blog

Siapakah yang boleh datang kepada Tuhan?

Ucapan syukur dan nasehat untuk bertekun

Nasehat untuk menghadapi orang fasik