Yeremia 46, 47

 2021, 6 Maret

Yeremia 46,47

1 Tim 6:3-21

 

Yeremia bernubuat tentang bangsa lain, Tuhan bukan hanya adalah Allah Israel tapi semua bangsa. Saya bersyukur. Yeremia bernubuat tentang kejatuhan Mesir dan Filistin. Tuhan akan menghancurkan dewa Amon beserta orang-orang yang menyembahnya. Mesir dan Filistin, dari sejarah dan yang tertulis di alkitab menunjukan kedua bangsa ini adalah bangsa yang maju dan juga banyak terdapat pahlawan (orang kuat dan hebat) tapi Yeremia bernubuat, mereka akan dikalahkan oleh raja Nebukadnesar.

 

Saya belajar disini untuk tidak berharap pada orang-orang kuat di sekeliling saya, tapi hanya berharap kepada Tuhan. Hal ini yang selalu diingatkan bahkan oleh pembimbing saya supaya tidak terlalu mengandalkan manusia tapi datang kepada Tuhan terlebih dahulu. Bukan mencari semangat atau keceriaan dari orang disekeliling saya, tapi kepada Tuhan. Manusia dapat mengecewakan, manusia datang dan pergi, meskipun mungkin saya terkadang bisa merasa secure ketika bersama orang-orang tertentu, entah itu leaders nya saya, keluarga saya, sahabat saya, bahkan orang yang saya tidak kenal tapi sangat berkarisma. Tapi dari pasal ini Tuhan mengajarkan bahwa sehebat apapun manusia itu sangat kecil di mata Tuhan.

 

Saya juga belajar dari timotius, tentang jangan bersandar pada uang.

 

Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati. Peringatkanlah agar mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi dan dengan demikian mengumpulkan suatu harta sebagai dasar yang baik bagi dirinya di waktu yang akan datang untuk mencapai hidup yang sebenarnya.

1 Timotius 6:17-19 TB

 

Tidak bisa melewatkan bagian ini juga haha. Saya ingat quote yang bilang “orang bisa mencari uang tapi orang tidak bisa membeli waktu” meski begitu uang juga perlu untuk menyokong kehidupan. Saya belajar untuk tidak mengejar harta dan kekayaan duniawi, meski kerap kali tergoda untuk mengejar dan mengingini harta.

Tapi saya selalu mengingatkan diri untuk tidak sombong dan tidak berpegang pada harta. Saya mengingini penghasilan yang lebih banyak, atau harta supaya bisa memberi. Meskipun terkadang hati licik dan tetap ingin menyenangkan diri sendiri.

Dengan uang atau harta yang diberikan Tuhan atau yang dipercayakan pada saya, bisa saya gunakan untuk perbuatan baik dan pekerjaan Tuhan. So bukan menjadikannya sebagai tempat dimana saya berpegang dan berharap.

Bapa, saya belajar untuk mengandalkan dan put You first di dalam kehidupan saya, karena banyak hal berharga tapi bukan berarti tidak tergantikan. Hanya Tuhan yang kekal. Belajar untuk menjadi bijak dalam melakukan segala hal. Semoga nama Tuhan semakin dimuliakan.

 

Thank you Lord.

 

Let’s enjoy today with You my Lord 💕

Comments

Popular posts from this blog

Siapakah yang boleh datang kepada Tuhan?

About My Journey with God

Ucapan syukur dan nasehat untuk bertekun