Yeremia 38-40

 2021, 3 Maret

Yeremia 38-40:1-6

 

Ada dua karakter yang bisa dipelajari, pertama adalah Raja Zedekiah, kedua adalah Ebed-Melekh seorang sida-sida dari Ethiopia.

 

Raja Zedekiah adalah raja bangsa Yehuda, seharusnya dengan title nya sebagai Raja, dia adalah pemimpin Yehuda, punya kuasa, orang kritikal karena seorang pengambil keputusan, dan keputusan yang akan dia ambil bukan keputusan main-main tapi akan mempengaruhi masa depan suatu bangsa. Sebenarnya, raja ini pun dapat melihat kebenaran tapi dia terlalu takut dengan pandangan orang lain, bahkan lebih mendengarkan sahabat-sahabatnya daripada mendengarkan suara Tuhan. Sahabat memang orang yang akan didengarkan, tapi suara Tuhan lah yang terpenting. Yeremia juga menegor dengan keras.

 

Sungguh, semua perempuan yang masih tinggal di istana raja Yehuda digiring ke luar ke hadapan para perwira raja Babel sambil berseru: Engkau diperdayakan, dikalahkan oleh sahabat-sahabatmu. Tetapi baru saja kakimu terperosok ke dalam lumpur, mereka sudah berpaling pulang.

Yeremia 38:22 TB

 

Saya selalu diingatkan bahwa sahabat itu penting tapi bukan yang terutama, karena Tuhan yang paling penting.

Dengan kuasa dan keputusan Zedekiah yang harusnya bisa menyelamatkan bangsa Yehuda tapi Zedekiah menolak untuk mendengarkan, percaya dan melakukan yang Tuhan perintahkan, meski Yeremia telah menyampaikan pesan dari Tuhan sampai 4 kali.

Pada akhirnya, Raja Nebukadnesar, Raja Babel menjatuhkan Yerusalem. Karena keputusan 1 orang ini, konsekuensi harus ditanggung juga oleh 1 bangsa.

 

Ebed-Melekh, seorang sida-sida dari Ethiopia, seorang yang cakap melihat kebenaran. Dia seorang yang dipakai Tuhan untuk menyelamatkan Yeremia yang hampir mati di dalam penjara karena sudah tidak ada lagi roti untuk dimakan. Ebed-Melekh berani menghadap Raja, untuk menolong Yeremia supaya tidak mati dan memindahkannya ke tempat yang lebih baik. Ebed-Melekh melakukan itu karena dia tahu dan percaya bahkan Yeremia adalah nabi utusan Allah. Pada akhirnya pada saat kejatuhan Yerusalem, Tuhan menyelamatkan Ebed-Melekh dari orang-orang yang ditakutinnya oleh karena Ebed-Melekh percaya kepada Tuhan.

 

But I will rescue you on that day, declares the Lord ; you will not be given into the hands of those you fear. I will save you; you will not fall by the sword but will escape with your life, because you trust in me, declares the Lord .’ ”

Jeremiah 39:17-18 NIV

 

Saya belajar untuk bisa terus takut akan Tuhan diatas segalanya. Mungkin melakukannya gak segampang menulisnya. Ada masa saya terlalu bergantung dengan pendapat orang-orang di sekeliling saya daripada Firman Tuhan sendiri. Jadi saya harus tahu kepada siapa saya harus meminta nasehat, bukannya mencari orang yang sudah pasti akan memihak saya tetapi mencari orang yang bisa memberikan encourage dan pandangan yang sesuai dengan Firman Tuhan dan tidak subjektif. Kalau Zedekiah datang dan mendengarkan perkataan Yeremia dibanding sahabat-sahabatnya yang juga takut menyerahkan diri kepada bangsa Babel pasti akan berbeda.

 

Saya juga akan bergumul jika di posisi Zedekiah, apakah bisa overcome untuk pergumulan saya, feeling, masa lalu, pride, kekuatiran, malas, dosa, dan sebagainya tapi Tuhan sudah mengingatkan saya berkali-kali kalau saya tidak bertobat maka konsekuensinya akan segera menghampiri.

 

Bapa, tolong saya untuk bisa bersungguh-sungguh melakukan yang Tuhan ajarkan, mulai dari berdoa setiap hari, membaca Firman-Mu, mengaku dosa dan bertobat. Hal ini yang bisa menjaga diri saya untuk tetap kudus sehingga tidak ada pemisah antara saya dengan Tuhan yang membuat saya bisa enjoy relationship dengan Tuhan setiap hari. 🤗

 

Thank you Lord

 

Love is 10% emotion, 20% understanding, 70% will. Jadi untuk bisa sepenuhnya dengan Tuhan 70% nya adalah will, bukan pengetahuan atau perasaan yang bisa naik turun, meskipun itu perlu juga.

 

Let’s enjoy today with You Lord 🙏 Please help me. 😭😂

Comments

Popular posts from this blog

Siapakah yang boleh datang kepada Tuhan?

About My Journey with God

Ucapan syukur dan nasehat untuk bertekun