Pengintai-pengintai di Yeriko

Bapa, thank you buat pagi ini. Uda mulai bobok malam malam lagi sekarang. Haha. Aku agak ngantuk. Tapi Happy Be. Semalem bisa dinner ama tetty. Yeay. Meski mungkin kami belom dekat, dekat secara hati, kami cuma sering spend waktu bersama aja. Aku mau juga mencoba Be. Menurutku Tetty sendiri orang nya agak mistrust ya. Cukup berhati-hati dan memiliki standar yang tinggi dalam suatu relasi. Sebenarnya aku cukup bisa melihat diriku yang dulu dalam diri dia. Bagaimana aku pernah jahat ya, haha. Ekspek yang tinggi ke pembimbing rohani ku, menuntut dia mengerti sendiri semua tentang aku, apa kebutuhanku, apa keinginanku. Meski itu yang diharapkan dari seorang leader, tapi manusia tetap manusia. Banyak hal yang diurus gak cuma aku doang gitu ya. Tapi aku happy haha karena ada yang temani aku makan dan jalan. Bersyukur untuk segala penghiburan yang Tuhan kasih. Meski sempat depressed dan self pity. Tapi bener ya kaya kotbah kemarin, much pray, much power, no pray, no power. Aku ingat, aku berdoa, aku mau enjoy lagi, meski keterbatasan jasmani karena sakit, dan aku bicara Bapa apa yang aku gak mampu, apa yang bikin aku sedih, apa yang aku harapkan, dan Bapa jawab. Thank you banget Be. Ada banyak orang-orang yang mengasihi aku, mau berjalan ama aku, meski ga selalu bagus jalan yang kami lewati, Tuhan izinkan semua itu supaya kami growing.

Aku baca dari buku yosua, cerita dimana yosua mengirimkan pengintai ke kota yeriko. Aku belajar beberapa hal, bagaimana rahab memiliki iman. Rahab seorang yang tidak mengenal Allah bangsa Israel. Tapi dia bisa percaya bahwa memang Allah orang Israel adalah Allah yang menciptakan bumi! Dia gak melihat langsung bagaimana musa membelah laut. Hanya disitu dibilang:

Yosua 2:9-10  dan berkata kepada orang-orang itu: "Aku tahu, bahwa TUHAN telah memberikan negeri ini kepada kamu dan bahwa kengerian terhadap kamu telah menghinggapi kami dan segala penduduk negeri ini gemetar menghadapi kamu.
Sebab kami mendengar, bahwa TUHAN telah mengeringkan air Laut Teberau di depan kamu, ketika kamu berjalan keluar dari Mesir, dan apa yang kamu lakukan kepada kedua raja orang Amori yang di seberang sungai Yordan itu, yakni kepada Sihon dan Og, yang telah kamu tumpas. 

"kami mendengar..." jadi hanya mendengar bagaimana Mujizat yang diberikan Tuhan melalui Musa, dan dia percaya bahwa memang Allah orang Israel adalah Tuhan yang besar! sehingga rahab menjadi tawar hati dan ngeri akan kekuatan Allah. Kadang bisa amazed melihat orang-orang yang seperti ini. Dia bisa punya iman, hanya dengan mendengar kata orang. Rahab bukan bukan orang yang bersih atau taat, karena dilihat background dia adalah seorang perempuan sundal. Ya itu salah satu grace dari Tuhan, aku bilang. Tuhan pakai seorang Rahab (unsur Tuhan), dan Rahab mengambil keputusan yang tepat dengan mengimani apa yang dia dengar.

Kedua, aku belajar juga bagaimana aku harus meminta, harus ngomong apa yang aku perlukan. Lihat Rahab, dia meminta kepada para pengintai supaya keluarganya gak dibunuh.

Yosua 2:12-13  Maka sekarang, bersumpahlah kiranya demi TUHAN, bahwa karena aku telah berlaku ramah terhadapmu, kamu juga akan berlaku ramah terhadap kaum keluargaku; dan berikanlah kepadaku suatu tanda yang dapat dipercaya,
bahwa kamu akan membiarkan hidup ayah dan ibuku, saudara-saudaraku yang laki-laki dan yang perempuan dan semua orang-orang mereka dan bahwa kamu akan menyelamatkan nyawa kami dari maut."

Coba bayangin kalau rahab gak meminta, apakah para pengintai ini bakalan membiarkan mereka tetap selamat apabila benar Tuhan genapi janji-Nya bahwa kota itu akan diserahkan kepada bangsa Israel? Siapa yang tahu. Tapi yang sekarang sudah terjadi, rahab ini meminta. Sama seperti aku cerita tadi, bahwa Tuhan berikan penghiburan dan kekuatan ketika sudah meminta nya di dalam doa. Tuhan berikan aku damai, sehingga aku bisa berpikir dengan jernih, gak self pity, bisa enjoy, dan Bapa bantu secara nyata satu per satu apa yang struggle. How great is our God! Mintalah, maka kamu akan diberi!

Ketiga aku belajar mengenai janji.

Yosua 2:17-18, 20  Kedua orang itu berkata kepadanya: "Kami akan bebas dari sumpah kami ini kepadamu, yang telah kausuruh kami ikrarkan --
sesungguhnya, apabila kami memasuki negeri ini, haruslah tali dari benang kirmizi ini kauikatkan pada jendela tempat engkau menurunkan kami, dan ayahmu serta ibumu, saudara-saudaramu serta seluruh kaum keluargamu kaukumpulkan di rumahmu.
Tetapi jika engkau mengabarkan perkara kami ini, maka bebaslah kami dari sumpah kepadamu itu, yang telah kausuruh kami ikrarkan."

janji itu mengikat antara 2 pribadi atau lebih. itu yang aku tahu sih. Jadi di antara kedua pihak harus melakukan dan menggenapi apa yang sudah dijanjikan. Kemarin bahas tentang janji juga saat kotbah, Tuhan akan ingkari janji-Nya. Tapi gak semerta-merta aku jadi keenakan untuk dapetin janji Tuhan aja, tanpa aku lakukan bagianku. Tuhan gak akan ninggalin aku, betul. Tapi kalo aku yang ninggalin Tuhan? apakah semua janji Tuhan akan berlaku? Enggak loh. baca deh imamat 26:14-46. aku ingat karena dulu ada yang share saat teduh tentang ini. Agak mengerikan. 😨😱
Tuhan akan genapi janji-Nya kalau aku tetap hidup kudus, disana Tuhan gak akan pernah ingkari janji. Kalau aku yang ingkar pasti konsekuensinya, bukan karena Tuhan jahat ya, tapi karena Bapa sayang sama aku. Bapa mau menjaga aku dari rupa-rupa dosa dan kejijikan duniawi. Bapa selalu ada ketika aku datang kepada-Nya.

Thank you ya Bapa. Semangat!!! Enjoy today with You 😎

Comments

Popular posts from this blog

Siapakah yang boleh datang kepada Tuhan?

Ucapan syukur dan nasehat untuk bertekun

Nasehat untuk menghadapi orang fasik