Pengertian, Cobaan, dan Respon

Bapa, menarik ya membaca kisah Ayub. Baru pasal ketiga. Aku jadi berpikir banyak, padahal ayub juga adalah manusia biasa.

Ayub 2:3  Firman TUHAN kepada Iblis: "Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorang pun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan. Ia tetap tekun dalam kesalehannya, meskipun engkau telah membujuk Aku melawan dia untuk mencelakakannya tanpa alasan."
Ayub 2:6  Maka firman TUHAN kepada Iblis: "Nah, ia dalam kuasamu; hanya sayangkan nyawanya."

Iblis gak akan mencobai atau mengganggu manusia kalau bukan karena izin Tuhan. Tuhan mengizinkan hal-hal yang ga baik atau buruk terjadi dalam kehidupan karena Tuhan mau melihat seberapa kesetiaan kamu! dan itu cara Tuhan untuk mendidik kamu! Sejauh pasal kedua dari kitab ayub. Aku masih melihat Ayub adalah seorang hamba yang rendah diri. Bahkan ketika dia sudah gak punya apa-apa, kemudian istri ayub meninggalkannya, dan dia sakit. Dia masih positif thingking.

Ayub 2:10, 13  Tetapi jawab Ayub kepadanya: "Engkau berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?" Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya.
Lalu mereka duduk bersama-sama dia di tanah selama tujuh hari tujuh malam. Seorang pun tidak mengucapkan sepatah kata kepadanya, karena mereka melihat, bahwa sangat berat penderitaannya.

Ayub berserah dan mau menerima entah itu buruk jika itu adalah pemberian dari Tuhan. Ya hal ini adalah ujian dari Tuhan, Ayub diizinkan mengalami penderitaan itu karena dia sangat takut akan Tuhan bukan menderita karena konsekuensi dari dosa yang telah ayub lakukan.

Pada pasal ketiga, Ayub mulai berkeluh kesah. Ayub mencari tahu kenapa banyak hal yang terjadi dan dia mau jawaban. Dia gak mempersalahkan Tuhan atau yang lain. Dia hanya mau tahu apa sebenarnya yang Tuhan inginkan dari kehidupan dia. Ayub mengutuki kelahirannya, self pity. Dia mulai mempunyai kekuatiran bahwa Tuhan sudah meninggalkan dia.

Ayub 3:25-26  Karena yang kutakutkan, itulah yang menimpa aku, dan yang kucemaskan, itulah yang mendatangi aku.
Aku tidak mendapat ketenangan dan ketenteraman; aku tidak mendapat istirahat, tetapi kegelisahanlah yang timbul."

Bapa, aku sendiri belajar dari Ayub. banyak hal, selama perjalanan hidupnya aku, ada berbagai hal ada juga penderitaan yang sudah aku rasakan, sebagian besar adalah karena konsekuensi dari dosa, dan sebagian lainnya adalah karena proses pendewasaan karakter yang Tuhan berikan. Ketika penderitaan itu datang, gampang banget waktu itu aku menyalahkan orang lain, menyalahkan keadaan, menghitung jerih payah yang sudah aku lakukan buat Tuhan. Seolah-olah aku gak pantas untuk menerima penderitaan itu karena sepertinya aku sudah memberikan banyak untuk Tuhan. Meski sekarang aku sudah mengerti bahwa Tuhan nggak butuh dilayani, tapi keselamatan itu anugrah saja dari Tuhan. Aku belajar untuk humble, untuk lebih rendah hati dan gak sok sok an jadi orang. Apapun yang ada itu dari Tuhan.

Aku juga belajar untuk real, untuk menghadapi perasaan yang ada, bukannya mengingkari atau munafik ya kalo aku bilang. Kadang aku merasa kuatir itu dosa banget. Tapi Tuhan berikan perasaan itu, supaya kita merasakan. Yang berdosa ketika kamu berlebihan dalam kekuatiran itu sampai kamu melupakan bahwa Tuhan itu besar. Jangan entertain perasaan kuatir atau ketakutan karena itu membelenggu, memenjarakan diri dalam banyak batasan. Sehingga aku gak bisa melangkah maju. Gak perlu takut dan kuatir karena Tuhan itu maha kuasa. Lakukan aja apa yang menjadi kehendak Tuhan dan terus rasakan kehadiran Tuhan dalam setiap detik. Tuhan akan memberikan kedamaian itu sendiri buat hatiku.

Thank you Bapa, buat pengertian yang Bapa berikan. Lets enjoy today with You. 😄

Comments

Popular posts from this blog

Siapakah yang boleh datang kepada Tuhan?

Ucapan syukur dan nasehat untuk bertekun

Nasehat untuk menghadapi orang fasik